PATI, Harianmuria.com – Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Perumahan, Suhartono mencatat saat ini masih ada lebih dari 16.000 lebih Rumah Tak Layak Huni (RTLH) yang tersebar di Pati belum tersentuh perbaikan.
Angka tersebut menurut Suhartono mengalami penurunan dari tahun 2017 dengan total 23.000 RTLH. Sehingga jika dikalkulasikan, ada penurunan sebanyak 7.000 RTLH dalam kurun waktu 7 tahun.
“Kemudian yang rumah tidak layak huni semula masih 23.000 dimiliki masyarakat Pati itu data sosial desil 1 sampai 4 sekarang sekitar 16.000 sampai 17.000,” ucapnya, Senin (10/7/2023).
Selain masalah RTLH, masalah lain yang harus segera ditangani adalah rumah yang belum atau tidak tertangani (Backlog). Disperkim mencatat, saat ini Backlog di Kabupaten Pati ada sebanyak 60.000 rumah. Jumlah ini juga terdapaat penurunan dari yang sebelumnya sebanyak 78.000 rumah di tahun 2017.
Suhartono menambahkan, kerja keras dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) bersama dengan stakeholder terkait terus digalakkan. Seperti bantuan perbaikan rumah yang biayanya bersumber dari berbagai anggaran.
“Jumlah backlog artinya kesenjangan antara kepemilikan rumah di Kabupaten Pati ini cukup tinggi, data terakhir tahun 2017 masih 78.000 tapi berkat intervensi dari beberapa sumber dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi dan Kabupaten, sekarang berkurang menjadi 60.000 itu yang backlog,” kata Suhartono.
Lebih lanjut, Suhartono menyebut jumlah penurunan RTLH dan backlog tersebar di seluruh desa yang ada di Kabupaten Pati. Sampai saat ini rata-rata per desa terdapat 2 sampai 20 RTLH dan backlog.
“Dari data terpadu kesejahteraan sosial hampir semua desa di Kabupaten Pati membutuhkan rumah layak rata-rata 2 sampai 20-an,” tutupnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)