REMBANG, Harianmuria.com – Jalan Slamet Riyadi Kecamatan/Kabupaten Rembang yang sempat menjadi perhatian masyarakat lantaran kondisinya banyak lubang, saat ini tengah menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang.
Kondisi jalan yang banyak dijumpai lubang disinyalir akibat dari belum terselesaikannya pekerjaan peningkatan jalan di tahun 2022 serta terkena guyuran air hujan.
Tak hanya berlubang, di siang hari jalan yang dilewati banyak kendaraan itu membuat udara sekitar menjadi berdebu. Terkait hal itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz pun berjanji bahwa jalan Slamet Riyadi sudah mulus sebelum lebaran Idul Fitri.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU TARU) Rembang, Nugroho menuturkan pengerjaan ruas Jalan Slamet Riyadi menggunakan anggaran Rp 2,7 miliar lebih yang diambil dari dana pinjaman bank.
Secara kontraktual, PT Bangun Cipta sebagai penyedia jasa pengerjaan Jalan Slamet Riyadi harus selesai pada 28 Mei 2023. Namun progres pengerjaan Jalan Slamet Riyadi sampai saat ini sudah sekitar 40 persen.
Sementara pengerjaan mayor di Jalan Slamet Riyadi ditargetkan sudah bisa terselesaikan pada 12 April 2023.
“Nilai kontraknya adalah Rp 2.775.532.191,59 dengan penyedia CV Bangun Cipta. Masa kerja sampai dengan 28 Mei 2023. Pekerjaan mayor ditargetkan selesai tanggal 12 April 2023,” tandas Nugroho.
Sementara itu, Kepala Desa Sumberjo Selamet Rahayu mengapresiasi Pemkab Rembang melanjutkan pekerjaan jalan yang sempat putus kontrak karena penyedia yang gagal. Menurutnya, jalur tersebut menjadi salah satu jalan teramai dilewati arus kendaraan.
Ia menyebut, Bupati Rembang Abdul Hafidz menyampaikan janjinya saat momen Musyawarah Rencana Pembangunan tingkat Kecamatan (Musrenbang) beberapa waktu lalu.
Diakuinya sempat ada wacana aksi demo dari warganya. Namun hal itu urung dilakukan setelah adanya komitmen dari Bupati untuk kelanjutan pengerjaan ruas jalan tersebut.
“Kami merasa ayem jalan sudah dibangun. Berarti rencana demo warga tidak akan terjadi. Sesuai janji bupati bahwa lebaran jalan sudah mulus bener direalisasikan,” paparnya.
Arien, seorang warga Desa Sendangagung, Kecamatan Kaliori mengaku senang kini dirinya tak perlu lagi memilih jalur lain setiap kali berangkat kerja. Pasalnya saat masih banyak lubang, dirinya memilih lewat perempatan galonan ke utara.
“Kemarin-kemarin saya lewat perempatan galonan. Kalau sekarang kan sudah mulus ya kembali lewat jalan slamet riyadi,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)