JEPARA, Harianmuria.com – Cuaca ekstrem mengakibatkan hujan deras disertai angin kencang yang menimbulkan bencana alam di beberapa wilayah di Kabupaten Jepara. Di sejumlah titik, tanah longsor dan angin puting beliung mengakibatkan sejumlah kerusakan.
Kalak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdiyanto mengungkapkan bahwa di Kecamatan Keling terdapat 5 titik lokasi longsor, yaitu 4 titik berada di Desa Tempur dan 1 titik di Desa Damarwulan. Akses jalan di sekitar lokasi pun terganggu dan satu rumah warga.
“Longsor juga terjadi di Desa Somosari, Kecamatan Batealit yang mengakibatkan satu rumah rusak berat, karena hujan deras yang melanda daerah tersebut,” kata Arwin.
Selain itu, angin puting beliung juga terjadi di Kecamatan Batealit, yakni di Desa Batealit dan Bantrung yang mengakibatkan pohon tumbang.
“Di Desa Bantrung 13 rumah tertimpa pohon akibat angin puting beliung. Sedangkan di Desa Bantrung ada 2 rumah warga yang tertimpa pohon,” ujarnya.
Kemudian, angin puting beliung juga terjadi di Kecamatan Pecangaan, Bangsri, dan Pakisaji, yang juga mengakibatkan pohon tumbang hingga menimpa rumah warga dan menutup akses jalan.
“Di Desa Troso dan Pecangaan Kulon, Kecamatan Pecangaan, pohon tumbang sehingga menutup bahu jalan. Sedangkan di Desa Guyangan, Kecamatan Bangsri angin puting beliung menyebabkan pohon tumbang dan menimpa 2 rumah warga. Selanjutnya di Desa Plajan, Kecamatan Pakisaji 1 rumah tertimpa pohon karena angin puting beliung,” jelasnya.
Selain bencana puting beliung dan longsong, wilayah Jepara lainnya di Kecamatan Kedung dan Tahunan telah terjadi banjir yang menggenangi pemukiman warga serta areal persawahan.
“Di Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung banjir terjadi karena tanggul kritis/pendangkalan yang terjadi di Sungai Jratun Seluna. Di RT 03 RW 02 ketinggian air setinggi kurang lebih 30 sentimeter. Sedangkan di Desa Tegalsambi, Kecamatan Tahunan telah terjadi tanggul jebol yang mengakibatkan 19 rumah warga dan areal persawahan tergenang, dengan ketinggian 50 sentimeter di RT 09 RW 02,” imbuhnya.
Untuk saat ini, pihaknya sedang menginventarisir jumlah lokasi dan dampak yang diakibatkan bencana tersebut. Selain itu, relawan BPBD dan dari unsur lainnya kini telah menyebar ke berbagai lokasi yang dilaporkan terjadi bencana alam.
“Kami masih proses pendataan. Para relawan sedang berada di lokasi bencana,” pungkasnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Harianmuria.com)