JEPARA, Harianmuria.com – Warga Desa Sinanggul, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara untuk segera memperbaiki jembatan Kalitempur yang berlubang.
Keluhan tersebut langsung mendapatkan perhatian dari Penjabat (Pj) Bupati Edy Supriyanta pada Minggu (27/11), dengan didampingi Kepala Pelaksana Harian (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara Arwin Noor Isdiyanto, pihaknya turun lapangan memastikan kondisi jembatan Kalitempur.
Edy mengatakan, respon ini menindaklanjuti aduan dari Petinggi Sinanggul Ahmad Sholeh yang melaporkan kerusakan jembatan penghubung jalan poros Sinanggul-Suwawal itu.
“Kondisinya berlubang dan perlu diperhatikan. Besok pagi, saya minta Dinas PUPR ke sini untuk mengecek langsung dan antisipasi supaya kerusakannya tidak melebar,” kata Edy.
Ia menjelaskan bahwa jembatan tersebut ambrol di sisi sebelah utara dengan lubang sekitar 1 meter.
Konstruksi jembatan yang kurang kuat dan usia yang sudah tua, disinyalir menjadi penyebab ambrolnya jembatan ini.
Menurut keterangan warga, jembatan itu dibangun sejak tahun 1971. Penghubung antara Dukuh Sidang dengan Dukuh Sinanggul itu pun sampai selama ini konstruksinya masih berupa material batu dan bata.
“Kondisinya bolong dan perlu diperhatikan. Besok pagi, Dinas PUPR ke sini mengecek dan antisipasi supaya kerusakannya tidak melebar,” tegas Edy.
Sementara itu, Edy menyebut perbaikan jembatan Kalitempur akan diupayakan pada tahun depan dan mekanismenya disesuaikan dengan agenda-agenda yang ada.
Meski begitu, Edy tak ingin rusaknya jembatan itu membahayakan pengendara. Ia meminta kendaraan bertonase besar untuk tidak melewati jembatan ini dulu. Termasuk, meminta diberikan rambu atau peringatan agar pengguna jalan yang lain lebih berhati-hati melewati jembatan Kalitempur.
“Saya minta segera ditangani, termasuk diberi garis atau rambu sebagai peringatan kepada pengguna jalan. Harapannya masyarakat senang dan tidak membahayakan transportasi,” katanya.
Di sisi lain, Petinggi Sinanggul Ahmad Sholeh didampingi sejumlah warga mengaku khawatir saat melintasi jembatan Kalitempur. Ia pun mengungkap bahwa sarana ini memiliki peran vital sebagai akses perekonomian masyarakat.
Meski jembatan Kalitempur ini statusnya kini merupakan jalan poros Sinanggul-Suwawal, namun ia mengaku kesulitan mengajukan perbaikan. Bahkan sudah beberapa kali dirinya mengusulkan perbaikan jembatan tersebut melalui Musrenbangcam, tapi sampai sekarang belum disetujui.
“Kami berharap, kerusakan ini segera ditangani lantaran merupakan jalan poros yang menjadi akses utama masyarakat,” harapnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)