PATI, Harianmuria.com – Dalam rangka memperingati hari besar Islam 1 Muharram atau Suro 1446 H, Yayasan Surowikromo Juwana menyelenggarakan Haul Eyang Tjitrodiwirjo, Bupati Pati Kulon, Mataram Pati Kamis, 12 Juli 2024.
Acara yang bertempatkan di Astana Mataraman Mas Tumenggung Tjitrodiwirjo, Desa Mataraman, Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati itu bertujuan untuk menghormati dan mendoakan leluhur yang mempunyai peran penting dalam membangun Bumi Mina Tani.
Kepala Yayasan Surowikromo Juwana Samudi Hadipuro mengatakan sebagai generasi penerus, masyarakat harus merawat makam Bupati Pati kulon yang hidup pada tahun 1.700 an Masehi.
“Sehingga putu wayah wajib untuk memuliakan dan merawat makam ini. Khususnya makam ini adalah juga dilindungi oleh yayasan,” ujarnya.
Haul yang pertama kali digelar itu dilaksanakan dengan rangkaian acara yakni Tahtimul Qur’an, Manaqib, pembacaan Yasin dan Tahlil serta berdiskusi tentang sejarah makam Bupati Pati kulon hingga larut malam.
“Acara ini sebagai rasa syukur adalah Tahtimul Qur’an, kemudian Manaqib diteruskan tahlil, Yasin oleh ibu-ibu pada jam 4 sore tadi. Dilanjutkan oleh Tahlil Yasin untuk bapak-bapak malam ini,” paparnya.
Samudi bersyukur atas renovasi makam Bupati Pati Kulon, Tumenggung Tjitrodiwirjo yang sebelumnya jarang sekali dijamah masyarakat. Sehingga, bangunan makam bersejarah tersebut bisa menjadi pengingat masyarakat akan perjuangkan pejabat terdahulu dalam mempertahankan Kota Pati dari masa penjajahan.
Di tempat yang sama, Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Pati Ragil Haryo mengungkapkan bahwa masyarakat dapat lebih memahami identitas Kota Pati lewat acara ini. Sehingga, dapat mengarahkan pada kebanggaan yang dalam jiwa kebangsaan.
“Mungkin makam ini sempat tidak diketahui rimbanya bertahun-tahun itu juga bisa menjadi sebuah teladan bagi kita, bagaimana melihat posisinya bupati ini ketika perang kemelut di Jawa yang harus seperti apa, beliau punya strategi politik yang brilian,” imbuhnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Harianmuria.com)