PATI, Harianmuria.com – Agenda Musabaqah Qiratul Kutub (MQK) Nasional 2023 yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur akhirnya ditutup pada Selasa (18/7/2023) dengan kemenangan kafilah Jawa Tengah sebagai juara umum. Atas raihan ini Kemenag Pati yang utusannya turut menyumbangkan juara, berharap agar ajang semacam ini bisa memantik semangat santri dalam mempelajari kitab kuning (turats), sebagai rujukan untuk perkembangan keilmuan lintas zaman.
Kemenangan kafilah Jawa Tengah sendiri lantaran berhasil memperoleh 21 emas juara 1, 3 perak juara dua, 9 perunggu juara 3, dan mengumpulkan 7 juara.
Sementara itu, Kabupaten Pati telah menyumbangkan 4 emas dari total 13 santri yang memperoleh juara pada ajang ini. Dari 4 santri tersebut, 3 diantaranya perwakilan dari PP Raudlatul Ulum Guyangan, dan 1 dari PP Matoli’ul Falah Kajen.
“Harapan besar adanya MQK dapat meningkatkan keinginan kuat para santri untuk dapat meneruskan perjuangan para Kiai, dengan implementasi ajaran Islam yang ramah tidak ajaran Islam yang pemarah,” Kasi PD Pontren Kemenag Pati, Subhan Ketika ditemui pada Kamis (20/7/2023).
Sebhan menyebut, keberhasilan kontingen Pati dalam MKQ Nasional ini didukung dengan kemampuan santri dan mahasantri dalam mengkaji kitab kuning dengan dibarengi kemampuan berbahasa asing khususnya Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
“Tidak akan rugi, justru akan diuntungkan dengan mempelajari kitab kuning. Pasti akan memperkaya khasanah pengetahuan ke Islaman baik ilmu fiqih, ushul fiqih, tauhid, akhlak, tarikh, tafsir, ilmu tafsir arudl, balaghah, mantiq,”imbuhnya.
Adanya even MQKN ini, diharap dapatat mewadahi Pondok Pesantren untuk berkompetisi dalam hal kemampuan baca, memahami, serta menyampaikan isi yang terkandung dalam buah karya ulama-ulama Islam terdahulu. Selain itu juga menjadi obor penyemangat santri dalam bergeliat mengembangkan keilmuannya di bidang tersebut.
“Semoga kegiatan MQK dapat menumbuhkembangkan kemampuan santri dan mahasantri dalam melakukan kajian, serta pendalaman kitab kuning. Sebagai bagian dari regenerasi dan kaderisasi ulama, serta tokoh masyarakat di masa mendatang,” tandansya. (Lingkar Network | Khairul Mishbah – Harianmuria.com)