PEKALONGAN, Harianmuria.com – Pemerintah Kota Pekalongan resmi mengoperasikan insinerator Motah di TPS3R Kelurahan Pringrejo, Kecamatan Pekalongan Barat. Teknologi pengolahan sampah ini diharapkan mampu mengurangi volume sampah secara signifikan dan menghasilkan residu yang dapat digunakan sebagai bahan batako dan paving block.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf), hadir langsung untuk meninjau pelatihan pengelolaan sampah serta uji coba mesin insinerator Motah, Selasa, 15 Juli 2025. Acara ini juga mencakup workshop pembuatan eco-enzyme yang diikuti oleh pegiat lingkungan setempat.
“Mesin ini sudah mulai digunakan, dan hasilnya sangat luar biasa. Abunya bisa dimanfaatkan untuk membuat batako maupun paving block. Ini membuktikan pengelolaan sampah kita semakin maju,” ujar Wali Kota Aaf.
Kapasitas Insinerator Motah
Insinerator Motah, yang didatangkan dari Bandung, memiliki kapasitas pembakaran antara 500 kilogram hingga 1 ton sampah per jam. Peningkatan ini memungkinkan Pemkot untuk melebarkan penggunaan alat serupa ke TPS3R lain di berbagai kelurahan seperti Krapyak, Kuripan, dan Kertoharjo.
Wali Kota mengimbau warga agar tetap mengelola sampah dari rumah, memanfaatkan fasilitas seperti TPS3R dan TPST, serta tidak membuang sampah sembarangan.
“Jangan lagi buang sampah sembarangan. Gunakan layanan TPS3R, TPST, atau jasa angkut yang tersedia,” tegas Aaf.
Menanggapi masih tingginya sampah berserakan di zona publik dan pasar, ia menegaskan perlunya sosialisasi dan edukasi berkelanjutan agar kesadaran lingkungan meningkat seiring waktu.
Target Operasional November 2025
Program ini ditargetkan mencapai operasional penuh pada November 2025. Menurut Aaf, tren positif ini memberikan harapan bahwa tujuan akan tercapai tepat waktu.
“Jika tren positif ini terus berlanjut, kami optimistis target tersebut bisa tercapai,” pungkasnya.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)