KUDUS, Harianmuria.com – Dalam kunjungannya ke Jati Night Market atau Pasar Rakyat di Desa Tumpangkrasak, Kecamatan Jati, Bupati Kudus HM Hartopo mengunjungi beberapa stand yang menyajikan produk-produk usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Pada kesempatan itu, ia mengatakan program Pasar Rakyat ini mampu menjadi ajang bagi UMKM untuk bisa mengembangkan produk unggulannya masing-masing. Hartopo juga menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus akan terus memberikan dukungan sebagai bentuk mensejahterakan rakyat.
“Kegiatan Pasar Rakyat ini sebagai upaya meningkatkan pemberdayaan UMKM. Pasar rakyat bisa membantu memasarkan produk-produk para pelaku UMKM,” ucap Hartopo, Senin malam (21/11).
Diketahui, Pemkab Kudus juga akan mengadakan kegiatan Pasar Murah. Bahkan, pihaknya telah memberikan alokasi anggaran untuk kegiatan Pasar Murah. Ia menersangkan, kegiatan Pasar Rakyat akan diikuti oleh setiap desa dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus.
Pihaknya pun berharap, seluruh pihak bisa mengadakan kegiatan ini sesuai dengan konsep yang telah direncanakan.
“Kami harap seluruh desa ataupun kecamatan bisa mendukung untuk mengadakan kegiatan Pasar Rakyat seperti ini,” harapnya.
Sementara pada pagelaran Hartopo Jati Night Market, Hartopo mengapresiasi kegiatan tersebut karena sudah mampu mendorong para pelaku UMKM untuk mengembangkan produknya.
“Saya mengapresiasi sekali atas kegiatan Pasar Rakyat ini karena mampu mendukung serta menghadirkan produk UMKM unggulan yang menjadi potensi desanya,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, kegiatan ini juga mampu menekan laju inflasi yang ada di Kabupaten Kudus.
“Dengan adanya kegiatan Pasar Rakyat ini harapannya bisa mendukung UMKM untuk bisa semakin berkembang dan memiliki daya saing,” katanya.
Sedangkan pada rencana Pasar Rakyat yang dimaksud, dia menyebut, anggarannya berasal dari Dana Insentif Daerah (DID) yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kepada Pemkab Kudus.
“Kami mendapatkan DID dari Kemenkeu karena dinilai telah berhasil mengendalikan inflasi,” sebutnya.
Total DID yang diterima Kabupaten Kudus yakni senilai Rp 10,4 miliar. Dana tersebut, kata Hartopo, akan diprioritaskan untuk memulihkan perekonomian dan menekan laju inflasi di wilayah setempat.
“Dana ini akan kami prioritaskan untuk pengendalian inflasi di sejumlah bidang,” ucapnya.
Dengan demikian, melalui program Pasar Rakyat itulah yang nantinya dijadikan penggerak dalam mengendalikan inflasi. Pemkab Kudus pun telah mengalokasikan anggaran untuk kegiatan Pasar Rakyat atau Dandangan Mini, dimana masing-masing kecamatan mendapat anggaran sekitar Rp 100 juta hingga Rp 150 juta.
Sementara itu, Camat Jati Fiza Akbar mengatakan, kegiatan Jati Night Market diadakan dalam rangka memfasilitasi produk-produk unggulan UMKM lokal. Harapannya, kegiatan ini bisa membantu untuk memulihkan ekonomi masyarakat pasca pandemi.
“Kegiatan Pasar Rakyat ini merupakan upaya kami untuk menekan inflasi serta memulihkan perekonomian masyarakat,” terangnya.
Di samping itu, Kepala Desa Tumpangkrasak Sarjoko Saputro mendukung adanya program Pasar Rakyat yang dicetuskan oleh Bupati Kudus. Menurutnya, kegiatan tersebut mampu meningkatkan daya saing produk UMKM.
“Melalui kegiatan Jati Night Market ini bisa membantu mengangkat nama UMKM dari desa masing-masing se Kecamatan Jati. Kegiatan ini juga bisa membantu memperkenalkan produk lokal dan menjadikan UMKM bisa semakin mandiri,” ungkapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Harianmuria.com)