BLORA, Harianmuria.com – Wakil Bupati (Wabup) Blora Sri Setyorini menilai banjir yang melanda 10 kecamatan di Blora murni disebabkan oleh faktor alam atau cuaca ekstrem yang juga terjadi di beberapa daerah.
“Saya kira ini (banjir) memang faktor alam,” kata Wabup Rini setelah rapat terkait penanganan banjir di ruang rapat Wakil Bupati Blora, Rabu (21/05/2025) sore.
Wabup menjelaskan bahwa beberapa penyebab terjadinya banjir di 10 kecamatan di Blora adalah tersumbatnya saluran air dan luapan sungai.
“Banjarejo itu tersumbatnya saluran air. Lalu wilayah selatan (Kecamatan Kradenan, Kedungtuban) akibat luapan Sungai Wulung. Terakhir di Kecamatan Ngawen hingga Kunduran luapan Sungai Lusi,” terangnya.
Baca juga: Banjir Landa 10 Kecamatan di Blora, Ribuan Rumah Terdampak
Terkait dugaan keterkaitan banjir dengan alih lahan hutan menjadi tanaman musiman seperti jagung, Wabup menepis sinyalemen tersebut.
“Saya kira ya enggak ada kaitan, Blora kan enggak pernah seperti ini (banjir). Baru kali ini, dan ini terjadi tidak di Blora saja,” tandas Rini.
“Berapa sih hutan jati yang diambil untuk tanaman jagung, nggak seberapa,” imbuhnya.
Wabup menambahkan, banjir di 10 kecamatan ini mengakibatkan banyak infrastruktur rusak. “Banyak jalan yang rusak, jembatan yang rusak, dan penanganannya sesuai dengan wilayah masing-masing,” ujarnya.
Rini juga menyebutkan, sebanyak 1.610 keluarga terdampak di 10 kecamatan yang diterjang banjir. Pihaknya akan menginformasikan kepada beberapa pihak untuk berperan aktif dalam memberikan bantuan.
“Untuk bantuan, kita mintakan untuk beberapa CSR. Dari dinas, nanti kita patungan bersama,” tambahnya.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)