REMBANG, Harianmuria.com – Manajemen beserta tim PSIR Rembang menggelar tahlil dan doa untuk korban tragedi di stadion Kanjuruhan Malang, Selasa (3/10) malam. Kegiatan yang digelar di rumah dinas Wakil Bupati Rembang itu dihadiri para suporter yang tergabung dalam Ganster dan RBG12.
Manajer PSIR Rembang, Susila Agus Prayetno menyampaikan tahlil dan doa yang digelar merupakan aksi solidaritas. Menurutnya aksi tersebut perlu ditunjukkan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama insan pecinta sepak bola.
Dirinya juga menyampaikan pesan untuk para suporter PSIR agar selalu berfikir sebelum bertindak. Menurutnya, hasil menang atau kalah merupakan hal yang wajar dalam pertandingan sepak bola.
“Pasca kejadian itu hendaklah kita sebagai insan pecinta sepak bola dan pelatih sepak bola ada sebuah pembelajaran bagi diri kita masing-masing. Hasil menang atau kalah itu wajar dalam pertandingan. Namun pengambilan sikap diluar perhitungan dan logika itu mohon dipertimbangkan,” ujarnya.
Berdasarkan data Sea Stats tragedi Kanjuruhan telah menewaskan sekitar 187 orang. Mengetahui hal itu, Ketua Umum PSIR sekaligus Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ berharap bencana kemanusiaan itu merupakan kejadian yang terakhir. Baik di Indonesia maupun di kancah sepak bola dunia.
Mengingat imbas dari peristiwa itu tentu banyak pihak yang dirugikan. Utamanya dari pihak keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya untuk selamanya hanya karena ingin mendukung secara langsung tim kesayangannya berlaga di stadion.
“Karena efek dari kejadian kemarin ini jelas banyak yang “dirugikan”. Kalau keluarga korban itu pasti dirugikan. Bahkan kemarin saya menemukan meme itu bahwa pahlawan sepak bola pasti tidak lama dikenang, pertandingan akan kembali digelar. Namun untuk keluarga yang meninggal ini akan membenci sepak bola selamanya,” bebernya.
Lebih lanjut laki-laki yang akrab disapa Gus Hanies itu mengatakan, atas peristiwa tersebut seluruh liga di Indonesia yang tengah bergulir terpaksa ditunda oleh PSSI. Hingga saat ini masih belum ada informasi terkait kapan liga di Indonesia dapat kembali dimulai
“Kita semua berdoa disini dan berharap itu kejadian terakhir dan saya minta kawan-kawan ini tetap bersabar menunggu kebijakan dari PSSI maupun dari FIFA. Apapun keputusannya kita mesti terima dengan lapang dada, Insya allah dalam waktu dekat ada keputusan yang konkrit,” jelasnya.
Gus Hanies berharap dari peristiwa tragedi Kanjuruhan itu tidak sampai memicu turunnya sanksi oleh federasi sepak bola Internasional (FIFA). Karena jika sanksi FIFA diberlakukan maka akan sangat merugikan sepak bola di Indonesia mulai dari pemain, klub, Timnas Indonesia hingga PSSI. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)