JEPARA, Harianmuria.com – Jumlah investasi yang sudah masuk di Kabupaten Jepara pada triwulan III tahun 2024 mencapai Rp 1,8 triliun. Investasi tersebut berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 1,5 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 344 miliar.
“Dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kita ditarget Rp 2 triliun. Pada triwulan III sudah masuk Rp 1,8 triliun. Investasi terbesar bersumber dari sektor industri barang dari kulit dan alas kaki dengan nilai Rp 643 miliar. Sedangkan untuk investasi terbesar dari PMDN berasal dari sektor perdagangan dan reparasi, dengan nilai investasi sebesar Rp 104 miliar,” ucap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jepara Eriza Rudy Yulianto melalui Penata Penanaman Modal Endang Purwaningsih di Jepara, Jawa Tengah, Senin, 11 November 2024.
Endang menjelaskan dari jumlah nilai investasi yang masuk di Kabupaten Jepara tersebut berhasil menyerap 51.113 tenaga kerja.
“Paling banyak yang menyerap tenaga kerja adalah industri barang dari kulit dan alas kaki, yaitu 32.269 tenaga kerja dan yang kedua industri tekstil dengan serapan 12.834 tenaga kerja,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya mendorong para pelaku usaha untuk melaporkan kegiatan penanaman modalnya (LKPM) sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Pihaknya optimis dengan sisa waktu yang ada dapat memenuhi target yang telah ditetapkan. Ia juga berharap investasi dari PMA maupun PMDN bisa terus bertambah sampai akhir tahun.
“Kita berharap bermunculan investor-investor baru yang mengadakan usahanya di Kabupaten Jepara,” ujarnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto Harianmuria.com)