KENDAL, Harianmuria.com – Awak media yang tergabung dalam Forum Wartawan Kendal (Forwaken) menggelar aksi teatrikal dan orasi untuk menyerukan dihentikannya kekerasan dan kriminalisasi terhadap insan pers. Aksi digelar di depan Kantor Bupati Kendal, Jumat (14/2/2025).
Dalam aksi teatrikal untuk peringatan Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 tersebut, digambarkan seorang wartawan diikat dan ditarik beramai-ramai. Adegan itu melambangkan intimidasi dan kekerasan yang kerap dialami wartawan saat bertugas di lapangan.
Koordinator aksi Slamet Priyatin menyatakan, wartawan bekerja sesuai ketentuan Undang-Undang Pers dan Kode Etik Jurnalistik. Namun, pada kenyataannya masih terjadi intimidasi terhadap wartawan saat menjalankan tugas jurnalistik di lapangan.
“Bahkan, ada beberapa wartawan yang meninggal dunia karena dibunuh, dan ada juga yang diintimidasi seperti kameranya diminta, gambarnya disuruh dihapus,” ujar Slamet.
Ia berharap melalui momentum HPN ini, para awak media di Kabupaten Kendal semakin profesional dan bisa melaksanakan tugasnya tanpa adanya kekerasan dan intimidasi.
Ketua Umum Forwaken Iswahyudi mengungkapkan, rangkaian peringatan HPN di Kendal meliputi aksi teatrikal dan orasi stop kekerasan wartawan, bakti sosial santunan kepada wartawan yang sakit dan terdampak banjir, serta pemotongan tumpeng.
“Rangkaian HPN hari ini kita ada aksi damai. Harapan saya dengan adanya HPN ini tidak ada lagi kekerasan kepada wartawan,” katanya.
Iswahyudi mengutip data Aliansi Jurnalis Independen (AJI) yang mencatat 72 insiden kekerasan yang terjadi kepada wartawan. Ia prihatin dengan tingginya angka kekerasan terhadap wartawan.
“Kami bekerja sesuai undang-undang dan kode etik. Jadi kami ketika mau liputan tidak seenaknya dan kami dalam pengambilan gambar juga tidak sembarangan,” bebernya.
Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari saat menghadiri acara pemotongan tumpeng HPN ke-79 mengucapkan terima kasih kepada para insan pers yang telah berkontribusi dan bersinergi dengan Pemkab Kendal dalam hal pemberintaan.
“Kami harap insan pers ini bisa membantu kami. Wartawan harus bisa untuk bagaimana mengawasi dan menyampaikan informasi pemerintahan kepada masyarakan apapun itu,” kata Agus.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)