BLORA, Harianmuria.com – Proyek pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Blora terus dikebut dan ditargetkan rampung pada 10 Juli 2025. Sekolah ini memanfaatkan lahan eks SDN 4 Balun, Kecamatan Cepu, yang sebelumnya tidak aktif selama dua tahun terakhir.
Menurut konsultan manajemen konstruksi proyek, Andry Sulistyawan, meskipun bangunan sempat terbengkalai, secara struktural masih layak dan tergolong baru karena baru berusia sekitar lima tahun.
“Kalau bangunannya masih tergolong baru, sekitar lima tahunan. Jadi dipastikan aman secara struktur, hanya butuh renovasi ringan,” katanya, Senin (26/5/2025).
Ia mengungkapkan, meskipun tidak lagi digunakan sebagai SD dalam dua tahun terakhir, bangunan tersebut sempat dialihfungsikan menjadi taman kanak-kanak (TK). Namun, karena kerap terendam banjir, kondisi fisiknya tampak seperti bangunan tua.
“Bangunannya terlihat tua karena sering terendam banjir. Tapi secara kekuatan struktur masih sangat layak,” tambah Andry.
Baca juga: Blora Mulai Bangun Sekolah Rakyat di Cepu, Telan Anggaran Rp3 Miliar
Pembangunan Sekolah Rakyat ini merupakan bagian dari program besar di 65 titik lokasi dengan total anggaran mencapai Rp322 miliar. Untuk lokasi di eks SDN 4 Balun, anggaran yang dialokasikan mencapai Rp3 miliar.
Andry menjelaskan, renovasi akan difokuskan pada peninggian lantai sekolah dan lapangan upacara untuk menghindari banjir. Ketinggian lantai akan ditambah 25 sentimeter (cm), dan lapangan upacara 15 cm agar lebih tinggi atau setara dengan permukaan jalan.
“Kondisi saat ini lebih rendah dari jalan, jadi rentan terendam banjir. Peninggian ini untuk mencegah air masuk ke area sekolah,” paparnya.
Dalam proses renovasi, pihak kontraktor menghadapi kendala pada bangunan musala di area sekolah. Tinggi plafon musala saat ini dinilai terlalu pendek, sehingga jika lantai ditinggikan, kenyamanan dan fungsi bangunan akan terganggu.
“Mungkin akan kita renovasi dinding dan atap musala agar tetap nyaman dipakai meskipun lantainya dinaikkan,” tutur Andry.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)