DEMAK, Harianmuria.com – Puluhan ribu warga Nahdliyin dari seluruh penjuru Kabupaten Demak turun ke jalan pada Minggu, 15 Juni 2025, menggelar aksi jalan kaki dan istigasah kemanusiaan untuk memohon doa agar bencana banjir rob di pesisir Demak segera diatasi.
Berpusat di kawasan Jalan Pantura Demak-Semarang, tepatnya di depan Pabrik Polytron Sayung, aksi ini menjadi simbol kegelisahan masyarakat terhadap bencana rob yang makin parah dan tak kunjung tertangani.
Di bawah terik matahari, lautan manusia yang terdiri dari berbagai elemen NU – mulai dari Muslimat, Ansor, hingga Banser – larut dalam doa dan harapan. Mereka tidak hanya beribadah, tetapi juga menyuarakan keresahan mendalam atas banjir rob yang telah bertahun-tahun menggenangi wilayah pesisir seperti Sayung.
“Sudah terlalu lama kami hidup dalam ketidakpastian. Banjir rob terus datang tanpa solusi nyata. Lewat istigasah ini, kami mohon kepada Allah dan mengetuk nurani para pemimpin negeri,” ungkap Mustofi’ah, warga Muslimat NU dari Wedung, yang turut hadir bersama rombongannya.
Ketua PCNU Demak, KH Aminuddin, menyampaikan apresiasi atas kekompakan warga NU yang hadir demi kemanusiaan. “Ini bentuk ikhtiar kita. Bukan sekadar aksi, tapi doa dan harapan besar agar penderitaan warga pesisir segera mendapat solusi nyata,” tegasnya.
Sementara itu, Plh Bupati Demak, Muhammad Badruddin, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat karena penanganan banjir rob masih belum maksimal.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga ini menjadi momentum agar Presiden Prabowo memberikan perhatian khusus, termasuk merealisasikan pembangunan tanggul laut,” ucapnya di hadapan peserta aksi.
Banjir rob yang terus merendam Jalan Pantura telah mengganggu arus transportasi dan aktivitas ekonomi warga. Meski pemerintah sudah melakukan pompanisasi dan normalisasi sungai, kondisi di lapangan belum banyak berubah.
“Kami ingin Pemerintah Pusat turun tangan langsung. Rob ini bukan lagi masalah lokal, tapi sudah berdampak nasional,” kata salah satu peserta aksi dari Kecamatan Karangtengah.
(BURHAN ASLAM – Harianmuria.com)