PEKALONGAN, Harianmuria.com – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pendidikan (Dindik) menggelar pemantauan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SD Negeri Keputran 06, Senin, 14 Juli 2025. Fokus utama tahun ini adalah menciptakan transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan, aman, dan ramah anak.
Pendekatan Humanis dan Bebas Tekanan
Kepala Bidang Sekolah Dasar Dindik Kota Pekalongan, Siti Nurul Izzah, menyampaikan bahwa pelaksanaan MPLS tahun ini difokuskan pada proses transisi yang menyenangkan dan memperhatikan aspek psikologis siswa.
“Kegiatan MPLS di SDN Keputran 06 berjalan sesuai regulasi dengan menitikberatkan pada kenyamanan anak. Tidak ada paksaan belajar membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Semua diawali dengan suasana menyenangkan agar siswa tidak merasa tertekan,” ujar Izzah.
MPLS di sekolah ini berlangsung selama enam hari, dengan hari terakhir digunakan untuk pembentukan organisasi kelas dan penandatanganan kesepakatan bersama antar siswa.
Dalam MPLS, anak-anak dikenalkan dengan program Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, yang menanamkan nilai-nilai karakter positif seperti hormat, tanggung jawab, dan disiplin. Selain itu, ada pula edukasi mengenai anti perundungan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman.
“Setelah upacara pagi, siswa diperkenalkan dengan guru, teman baru, dan lingkungan sekolah secara menyeluruh,” tambah Izzah.
Untuk mendukung kenyamanan siswa baru, Dindik memberikan kelonggaran dalam aturan berpakaian selama MPLS. Siswa diperbolehkan mengenakan seragam TK atau pakaian rapi selain seragam SD. Pendampingan orang tua di hari-hari awal juga dimaklumi.
“Biasanya satu sampai dua hari pertama anak masih didampingi orang tua, setelah itu diarahkan untuk mandiri,” jelas Izzah.
MPLS yang Menyenangkan di SD Negeri Keputran 06
Ketua Panitia MPLS SDN Keputran 06, Arum, menambahkan bahwa semua kegiatan MPLS dirancang dengan pendekatan ramah anak agar siswa baru dapat beradaptasi dengan baik.
“Kami mengemas pembiasaan karakter dengan metode belajar sambil bermain sehingga siswa antusias mengikuti kegiatan,” ujarnya.
Di hari pertama, siswa disambut hangat oleh guru dan staf, diperkenalkan lingkungan sekolah, serta menikmati kegiatan ringan seperti makan bersama. Kebijakan kelonggaran seragam dan pendampingan orang tua juga diterapkan demi kenyamanan anak.
Wali murid, Yulia, mengaku puas dengan pelaksanaan MPLS yang membantu anaknya beradaptasi dengan suasana baru.
“Anak saya sangat antusias karena suasana menyenangkan dan guru-gurunya ramah. Kebijakan seragam yang fleksibel juga membuat anak lebih nyaman,” ungkap Yulia.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid (Aaf), menegaskan pentingnya MPLS dalam membangun mental dan karakter siswa. Ia juga mendukung pelaksanaan MPLS yang aman, tanpa kekerasan, dan menekankan kegiatan positif selama masa libur sekolah.
“Kegiatan MPLS harus berada dalam koridor yang aman dan memberikan manfaat untuk siswa,” ujar Aaf.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)