KENDAL, Harianmuria.com – Warga Desa Pekuncen, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal, kembali menggelar tradisi tahunan Merti Desa, Rabu, 25 Juni 2025. Dalam ritual budaya ini, sebuah pusaka peninggalan Pangeran Benowo yang telah berusia sekitar 450 tahun diarak mengelilingi desa, sebagai bentuk syukur sekaligus pelestarian warisan leluhur.
Pusaka yang diarak adalah Mustaka Masjid Jami Sunan Abinawa, peninggalan sakral yang menjadi simbol spiritual dan sejarah bagi masyarakat Desa Pekuncen. Sebelum prosesi kirab, pusaka ini terlebih dahulu menjalani ritual penjamasan atau pencucian suci oleh sembilan petugas, yang melambangkan Wali Sanga.
“Penjamasan dilakukan semalam sebelum kirab, kemudian pusaka diinapkan di Balai Desa hingga menjelang subuh,” ujar Suseno Edi, Ketua Panitia Merti Desa Pekuncen.
Air suci yang digunakan untuk mencuci pusaka diambil dari masjid, lalu pusaka dibungkus kain dan dijaga selama semalam. Prosesi ini diyakini menjadi sarana spiritual membersihkan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur.
Tak hanya pusaka, kirab juga dimeriahkan dengan 21 gunungan yang berisi hasil bumi seperti buah, sayuran, jajanan pasar, bahkan buku tulis. Gunungan ini diarak bersama oleh warga, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta pelajar dari berbagai jenjang.
“Gunungan itu simbol rasa syukur. Ada yang berisi makanan, hasil tani, hingga buku tulis sebagai doa untuk kecerdasan anak-anak. Ini juga penguat iman dan persatuan warga,” lanjut Suseno.
Tradisi ini diharapkan tak hanya menjaga kearifan lokal, tetapi juga mendorong pengembangan wisata religi di Desa Pekuncen, yang memiliki sejumlah situs budaya seperti Gentong Putri.
“Potensi desa ini luar biasa. Lewat merti desa, kami ingin memperkenalkan Pekuncen ke tingkat nasional bahkan internasional sebagai desa religi,” imbuhnya.
Hadir dalam acara tersebut, Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari, menyampaikan apresiasi terhadap pelestarian budaya yang terus dijaga oleh masyarakat Desa Pekuncen.
“Merti desa adalah bentuk syukur atas berkah kemakmuran, kesehatan, dan kesejahteraan. Ini juga cara nguri-uri budaya agar tetap lestari,” kata Bupati.
Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Kendal mendukung penuh upaya pemberdayaan desa berbasis budaya dan pariwisata, sejalan dengan visi pembangunan daerah.
“Pekuncen merupakan desa yang strategis dalam pengembangan wisata religi. Pemerintah akan terus hadir untuk mendukung kegiatan seperti ini,” tambahnya.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)