GROBOGAN, Harianmuria.com -Bupati Grobogan Sri Sumarni, berharap pameran perumahan dapat menekan angka Backlog atau kebutuhan rumah warga yang saat ini masih 52.284 keluarga. Hal itu, diungkapkan saat memberi sambutan dalam pembukaan pameran perumahan dalam rangka Hari Perumahan Nasional yang dilaksanakan di Luwes Pasar Raya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Dalam pameran itu, terdapat 21 stand yang masuk didalam Himpunan Pengambang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra), Real Estate Indonesia (Rei) dan pengembang lainnya. Total 21 stand itu, terdiri dari 14 stan perumahan, empat perbankan dan dua stan perusahaan. Pameran perumahan ini berlangsung dari 18-20 Oktober 2024 dari pukul 08.00 sampai 21.00.
Sebanyak 14 pengembang atau developer tersebut antara lain, Kanaya, PT Semangat Kerja, PT Berkah Limpah Hunian, PT Janur Kuning Bhumi Persada, PT Semesta Property Indonesia, PT Elya Buna Tulongo, PT Hawila Jaya Propertindo, Graha Lumbung Mas, Urip Agung Land, PT Karya Indah Property, PT Arnifa Jasma, Zenith Town, Cemara SAE, dan Ramayana Ayodya.
Selanjutnya, Bupati Sri Sumarni mengatakan, pihaknya berharap pameran perumahan ini bisa menjadi jembatan bagi pengembang dan masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan rumah yang layak huni.
“Tadi disampaikan, termasuk rumah tidak layak huni (RTLH), membutuhkan support dari teman-teman swasta (CSR). Harapannya untuk mengurangi kemiskinan ekstrem. Ini kita gotong royong bersama membangun Kabupaten Grobogan agar lebih maju,” jelasnya.
Disampaikan, untuk para pengembang perumahan dapat menghadirkan produk-produk yang tidak hanya memenuhi kebutuhan backlog yang ada di Kabupaten Grobogan. Namun, harus juga memahami kondisi wilayah kabupaten Grobogan, kemudian juga memperhatikan lokasi-lokasi perumahan yang terhindar dari banjir. Sehingga sarana prasaran perumahan layak huni dapat dipastikan maksimal.
“Tentunya (menyediakan rumah, Red) dengan harga yang terjangkau. Sehingga harapannya ke depan masyarakat terutama yang kurang mampu dapat memiliki rumah layak huni,” tegasnya.
“Sarana utilitas umum atau PSU yang ramah lingkungan juga tak kalah penting yang harus diperhatikan para pengembang,” imbuh Bupati Grobogan.
Kepala Disperakim Grobogan Endang Sulistyoningsih menambahkan melalui pameran tersebut, dapat diharapkan dapat memberi kemudahan masyarakat untuk memiliki rumah layak huni, serta dapat mensukseskan program 1 juta rumah dari pemerintah pusat.
Disperakim turut berpesan kepada pengembang untuk jangan hanya mengejar keuntungan. Tapi juga pengembang harus melengkapi fasum sesuai dengan set plan pemkab.
“Luasan kurang dari 25 hektare itu fasilitas PSU harus 25 persen. Sedangkan 25-100 hektare luasanya harus 30 persen. Selama ini rekan-rekan pengembang ternyata sudah konsisten, sehingga dalam menciptakan hunian aman dan nyaman bisa terwujud,” imbuhnya.
Tahun ini Disperakim menyediakan 1.500 unit rumah subsidi. Banyaknya rumah subsidi itu sebagai upaya menekan angka backlog yang masih tinggi.
Selanjutnya, subsidi yang diberikan oleh Pemkab Grobogan melalui Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) berupa menggratiskan biaya pajak jual beli lahan yang biasa dibebankan ke pembeli.
“Subsidi pemerintah berupa menggratiskan segala administrasi yang dibutuhkan,” katanya. (Lingkar Network | Eko Wicaksono – Harianmuria.com)