BLORA, Harianmuria.com – Kabupaten Blora mendapat sorotan positif dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai daerah yang berpotensi menjadi contoh pembangunan terintegrasi di Jawa Tengah.
Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas RI, Rachmat Pambudy, saat menerima kunjungan resmi dari jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, Rabu, 18 Juni 2025.
“Dengan pendekatan pembangunan kawasan yang diterapkan Pemkab Blora di bawah kepemimpinan Bupati Arief Rohman, Blora bisa menjadi role model pembangunan di Jawa Tengah,” ungkap Rachmat.
Menurutnya, pembangunan Indonesia ke depan harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif, bukan lagi sektoral dan parsial. Ia menyoroti langkah Blora yang aktif membangun sinergi lintas daerah, seperti dengan Bojonegoro dan Ngawi, sebagai bentuk nyata pembangunan terintegrasi.
“Membangun Indonesia tidak bisa sendiri-sendiri. Yang dilakukan Blora bersama daerah sekitarnya adalah contoh konkret pembangunan berbasis kebersamaan,” kata Rachmat.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Arief Rohman menyampaikan sejumlah isu strategis, termasuk percepatan pembangunan infrastruktur, pembagian Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, hingga pengembangan kawasan aglomerasi Cepu Raya bersama Bojonegoro.
“Kami berharap Bappenas dapat membantu dalam perumusan formula pembagian DBH Migas yang lebih adil. Kawasan Cepu Raya, termasuk Kecamatan Cepu (Blora) dan Padangan (Bojonegoro), menjadi sangat penting sebagai pusat industri migas nasional,” jelas Arief.
Arief juga menyebut proyek strategis lintas daerah, seperti pembangunan Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora (TBB) yang menghubungkan Desa Medalem (Blora) dan Desa Luwihaji (Bojonegoro), serta proyek penghubung jalan Randublatung-Banjarejo yang melibatkan kerja sama dengan Pemkab Ngawi.
Selain sektor energi dan infrastruktur, Blora juga memiliki kekuatan di sektor pertanian dan peternakan. Berdasarkan data tahun 2024, populasi sapi di Blora mencapai 220.718 ekor, sementara potensi tebu pada 2023 mencapai 25.813 ton yang diserap oleh GMM.
Bupati juga menyampaikan potensi besar sektor pertanian dan peternakan Blora. Berdasarkan data 2024, Blora memiliki populasi sapi mencapai 220.718 ekor dan produksi tebu hingga 25.813 ton.
“Prinsipnya, kami siap menindaklanjuti arahan Pak Menteri. Blora siap menjadi percontohan pembangunan terintegrasi nasional,” tutup Arief Rohman.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)