BLORA, Harianmuria.com – Sebanyak 50 keluarga siswa Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Blora akan diusulkan untuk menerima bantuan kewirausahaan dari Kementerian Sosial (Kemensos). Upaya ini dilakukan sebagai bentuk intervensi pemerintah dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga siswa kurang mampu.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, mengatakan bahwa program ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden dan Menteri Sosial, yang diteruskan oleh Bupati Blora.
“Selain anak-anaknya yang mendapatkan perhatian melalui Sekolah Rakyat, orang tuanya juga akan kita intervensi. Kita usulkan untuk mendapatkan bantuan dari kementerian,” ujar Luluk, Selasa, 15 Juli 2025.
Ia menyebutkan, saat peluncuran Sekolah Rakyat pada Senin, 14 Juli 2025, beberapa orang tua siswa mengajukan usulan bantuan di bidang kewirausahaan seperti peternakan kambing dan perikanan.
“Dinsos melalui SDM PKH saat ini tengah melakukan pendataan kebutuhan dan potensi keluarga untuk menentukan jenis bantuan yang tepat. Data ini nanti akan kami rekap dan laporkan kepada Bupati, untuk kemudian diusulkan ke Kemensos,” jelasnya.
Selain ke kementerian, Dinsos Blora juga membuka kemungkinan untuk mengusulkan bantuan melalui BAZNAS, terutama bagi keluarga yang masuk dalam desil 1 sebagai bagian dari intervensi kemiskinan ekstrem.
“Kami juga akan mengupayakan anggaran untuk bantuan tersebut melalui APBD 2026, karena saat ini memang belum tersedia anggarannya,” tambah Luluk.
Fokus pada Keluarga Siswa Sekolah Rakyat Desil 1
Diketahui, 50 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 18 Blora mayoritas berasal dari keluarga desil 1 dan 2. Namun, Dinsos P3A memprioritaskan siswa dari keluarga desil 1 untuk mengikuti program pendidikan alternatif tersebut.
“Awalnya kami mendata 56 calon siswa dari keluarga desil 1 yang akan masuk jenjang SMA, tetapi hanya 50 yang memilih masuk Sekolah Rakyat. Beberapa lainnya memilih sekolah negeri di dekat rumah,” ungkap Luluk.
Program ini diharapkan tidak hanya mencerdaskan anak-anak dari keluarga miskin, tetapi juga memberdayakan orang tuanya agar dapat mandiri secara ekonomi.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)