JEPARA, Harianmuria.com – Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Jepara, Sutrisno memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang terus melakukan intervensi atau upaya penanganan kawasan kumuh di Jepara.
Berdasarkan data Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Disperkim), kawasan kumuh yang ada di Kota Ukir terus mengalami penurunan. Ia pun berharap capaian tahun dapat terus ditingkatkan.
“Terima kasih atas prestasi yang yang diperoleh oleh pemerintah daera. Memang masih banyak areanya, tapi untuk selanjutnya bia ditingkatkan lagi,” katanya.
Menurutnya, hasil tersebut tidak lepas dari kerjasama semua pihak, baik masyarakat, pemerintah desa, pemerintah daerah, maupun pemerintah pusat. Selain itu, ia mengatakan bahwa Komisi D bersama Disperkim Jepara juga kerap melakukan koordinasi dan rapat untuk penyelesaian kawasan kumuh ini.
“Hal ini tidak lepas dari partisipasi masyarakat, masyarakat saat ini sudah mempunyai kesadaran, jadi tidak hanya upaya dari pemerintah saja,” terangnya.
Sutrisno menilai, upaya yang dilakukan pemerintah saat ini sudah cukup baik meskipun dalam penganggarannya sangat minim.
“Alhamdulillah dari tahun ke tahun bisa terus berkurang meskipun anggarannya minim. Kawasan kumuh tidak identik dengan area pesisir seperti di Mayong Lor ketika saya melihat data pertamanya itu disebabkan karena home industri genteng,” imbuhnya.
Sementara Kepala Disprkim Jepara Hartaya melalui Kabid Kawasan Permukiman Endro Wahyu Purwanto mengungkapkan, dari total wilayah 102,000 hektare sebanyak 67,73 hektare masih masuk dalam kawasan kumuh. Namun demikian, luasan tersebut mengalami penurunan setiap tahunnya.
“Untuk kawasan kumuh di Jepara, setiap tahun mengalami penurunan. Ini tidak lepas dari upaya intervensi yang dilakukan pemerintah daerah,” ungkapnya.
Endro mengungkapkan, sebelumnya luasan kawasan kumuh di Jepara mencapai 102,76 hektare pada 2019. Kemudian menurun menjadi 84,07 hektare pada 2021, dan data terakhir yaitu 67,73 hektare pada 2022.
“Untuk tahun ini, tentu lebih sedikit setelah dilakukan intervensi kawasan kumuh di Jepara,” ujarnya. (Lingkar Network | Tomi Budianto – Harianmuria.com)