Rabu, Juli 2, 2025
  • Box Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Kerjasama & Iklan
  • Disclaimer
Harian Muria
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harian Muria
  • Home
  • Nasional
    • Jabodetabek
    • Jawa Barat
    • DIY
    • Jawa Timur
  • Seputar Jateng
    • Pati
    • Kudus
    • Jepara
    • Rembang
    • Demak
    • Semarang
    • Blora
    • Grobogan
    • Kendal
  • Artikel
    • Kesehatan
    • Lifestyle
    • Parenting
    • Tips
    • Travelling
    • Silabus & RPP
    • Opini
  • HMTV
  • Box Redaksi
No Result
View All Result
Harian Muria
No Result
View All Result
Home Kajian Agama

Ngaji NgAllah Suluk Maleman: Memerdekakan Diri dari Penjajahan Nafsu

Sekar Sari by Sekar Sari
20 April 2023
in Kajian Agama, Khazanah
0 0
Anis Sholeh Ba’asyin dan Sampak GusUran dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Peradaban Api’ yang digelar Sabtu (15/4) kemarin. (Istimewa/Harianmuria.com)

Anis Sholeh Ba’asyin dan Sampak GusUran dalam Ngaji NgAllah Suluk Maleman ‘Peradaban Api’ yang digelar Sabtu (15/4) kemarin. (Istimewa/Harianmuria.com)

701
VIEWS
Share on FacebookShare on WatsApp

Harianmuria.com – Peradaban modern adalah peradaban yang dicirikan oleh keserakahan. Demikian Anis Sholeh Ba’asyin membuka Ngaji NgAllah Suluk Maleman dengan mengutip Joseph E. Stiglizt, pemenang Nobel 2001 untuk bidang ekonomi.

“Keserakahan adalah bentuk pelampiasan nafsu. Dari sudut ini, peradaban modern bisa disebut sebagai peradaban yang memosisikan nafsu sebagai pengendali dan panglimanya. Padahal nafsu hanya satu unsur dari diri manusia. Unsur yang seharusnya dikendalikan, bukan mengendalikan,” jelas Anis pada forum yang digelar di Rumah Adab Indonesia Mulia Sabtu (15/4) malam.

Ketika nafsu yang secara simbolik digambarkan sebagai unsur api dijadikan panglima; maka kebakaran, penghangusan terjadi dimana-mana. Secara kasat mata kita bisa melihat dan merasakan bahwa semakin kesini peradaban ini semakin memperlihatkan daya rusaknya yang luar biasa; bukan hanya pada alam dan mahluk yang hidup di dalamnya, tapi juga pada kehidupan manusia dan kebudayaannya.

Api adalah unsur yang secara hakiki rendah, maka ia butuh ditinggikan. Dalam kaitan ini, kita lihat betapa peradaban modern acap menganggap tinggi dan mulia hal-hal yang sejatinya rendah. Obsesi dan pemujaan yang luar biasa pada segala yang bersifat materi dan jasadi adalah salah satu contohnya.

Sementara dalam laku manusia, itu tercermin antara lain dalam kesombongan dan sikap tinggi hati. Laku-laku semacam ini bisa dipastikan lahir dari akar kerendahan, sehingga butuh bukti untuk menunjukkan ketinggian posisinya. Laku-laku semacam ini bisa dipastikan lahir dari akar kerendahan, sehingga butuh bukti untuk menunjukkan ketinggian posisinya

Di sisi lain, karena hidup dalam peradaban yang dipanglimai nafsu, cara pandang manusia dalam melihat kenyataan pun acap kali ikut terbalik-balik.

“Kadang kyai kampung yang hanya mengajar mengaji anak-anak dianggap rendah;  sementara yang kaya, berkuasa, populer, dimuliakan karena dianggap sebagai lambang posisi yang tinggi. Tentu dalam kasus semacam ini kita harus bertanya: yang melihat dan menentukan ukuran rendah dan mulia itu siapa? Jangan-jangan api di dalam dirilah yang menjadi pengukurnya. Kita melihat dengan orientasi yang sama dengan unsur utama pembentuk kenyataan yang kita lihat, yakni nafsu,” satirenya.

“Ini kan aneh. Manusia yang secara hakiki diciptakan sebagai sebaik-baik ciptaan, dalam ketinggian derajat, justru mengagung-agungkan segala sesuatu yang berasal dari kerendahan tempatnya diturunkan,” sindir Anis.

Menurut Anis, sebagai mahluk yang asalnya tinggi; maka manusia seharusnya tidak mengandalkan api, tapi meniru air. Air sumber asalnya selalu ada di ketinggian yakni di pegunungan. Dan air selalu turun ke tempat yang paling rendah yang bisa ditemukan..

Air memberi kita pelajaran bahwa sesuatu yang asalnya tinggi, justru akan selalu memosisikan diri di tempat rendah. Selalu berupaya merendah.

“Bahkan dalam salah satu ayat Al Qur’an, disebut bahwa Arsy atau ‘singgasana’ Allah pun diletakkan di atas air. Tentu saja ini lambang sekaligus pelajaran yang menarik bagi manusia; karena Allah sendiri yang tak ada yang lebih tinggi dan mulia dari Dia, justru menggambarkan Arsy-Nya berada di atas air; unsur alam yang selalu memosikan dirinya untuk mencari tempat paling rendah,” terangnya.

Tentu saja unsur api bukanlah sesuatu yang sia-sia dan tak berguna. Seharusnya api menjadi alat yang dikelola dan dikendalikan manusia. Salah satunya yang paling efektif adalah lewat berpuasa.

“Dalam salah satu hadits, disebutkan adanya tahap itsqun minan nar (merdeka dari api) saat kita berpuasa di bulan Ramadan. Meski hadits ini dianggap dhoif, namun karena hakikiat puasa adalah pengendalian nafsu, maka tahap merdeka dari api adalah tahap yang seharusnya dicapai oleh mereka yang berpuasa,” jelas Anis.

Dengan mengendalikan nafsu maka manusia tidak akan menyebabkan kerusakan di muka bumi, apalagi bagi dirinya sendiri.

“Namun kalau nafsu terus mendominasi, maka kita akan selalu gagal sebagai manusia. Kita hanya akan menebar api pada diri sendiri dan keluarga, dan pada gilirannya pada masyarakat yang lebih luas bila memaksakan diri menjadi pemimpin,” imbuhnya.

Pembahasan tema yang dipilih Suluk Maleman kali ini memang terasa pas dengan suasana Ramadan. Banyak tertarik mengikutinya secara langsung mau pun lewat siaran langsung di kanal Suluk Maleman Offcial Channel Youtube. Apalagi malam itu Sampak GusUran sekaligus meluncurkan lagu terbarunya berjudul Suluk Duka Cinta. (Lingkar Network | Harianmuria.com)

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari harianmuria.com
Tags: Kajian AgamaNgaji NgAllah Suluk Malemanpati

Related Posts

Suluk Maleman Edisi 162: Merayakan Kemiskinan dengan Bahagia ala Indonesia
Kajian Agama

Suluk Maleman Edisi 162: Merayakan Kemiskinan dengan Bahagia ala Indonesia

25 Juni 2025
Suluk Maleman Edisi 161 di Pati Mengurai ‘Dongeng Peradaban Autoimun’
Kajian Agama

Suluk Maleman Edisi 161 di Pati Mengurai ‘Dongeng Peradaban Autoimun’

19 Mei 2025
Ini Amalan Bulan Rajab yang Dianjurkan, Waktunya Umat Islam Perbanyak Pahala
Kajian Agama

Ini Amalan Bulan Rajab yang Dianjurkan, Waktunya Umat Islam Perbanyak Pahala

31 Desember 2024
Ketahui Keutamaan Luar Biasa Bulan Rajab yang Jatuh 1 Januari 2025, Punya Kemuliaan Tersendiri
Kajian Agama

Ketahui Keutamaan Luar Biasa Bulan Rajab yang Jatuh 1 Januari 2025, Punya Kemuliaan Tersendiri

31 Desember 2024
Load More
Next Post
Menag Yaqut saat mengetok palu saat konferensi pers penetapan 1 syawal 1444 hijriah. (YouTube Kemenag/Harianmuria.com)

Kemenag Tetapkan Idul Fitri 1444 H Jatuh pada 22 April 2023

BERITA UTAMA

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku
Highlight

Rembang Siapkan Bendungan Randugunting Blora sebagai Sumber Air Baku

by Basuki
26 Mei 2025
0

Pemkab Rembang berencana memanfaatkan Bendungan Randugunting sebagai sumber air baku untuk mendukung kebutuhan air bersih dan irigasi jangka panjang di...

ANGGARAN

Dampak Efisiensi Anggaran, BKN Terapkan Dua Hari Kerja di Luar Kantor

5 Februari 2025
PKG

80 Persen Warga Jateng Ditargetkan Terima Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

5 Februari 2025
INSPEKTORAT

Inspektorat Kudus Telusuri Dugaan Lelang Fiktif dan Penyelewengan Retribusi di Terminal Colo

5 Februari 2025
LPG 3 KG

Prabowo Izinkan Pengecer Jual Elpiji 3 Kg Lagi, tapi Ada Syaratnya

4 Februari 2025

Trending Bulan Ini

  • Tim Advokat Gugat Koperasi BLN Salatiga Rp3,1 Triliun ke Pengadilan

    Tim Advokat Gugat Koperasi BLN Salatiga Rp3,1 Triliun ke Pengadilan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rumah Duka RST dr Asmir Salatiga Hadir dengan Layanan Inklusif 24 Jam untuk Semua

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jangan Salah, Begini Cara Bedakan Kartu Keluarga Asli dan Salinan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Koperasi BLN Salatiga Digugat Rp3,1 Triliun, Ini Tanggapan Kuasa Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Rembang yang Paling Banyak Digemari

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Isu Pembangunan TPST di Kalijoyo Pekalongan Resahkan Warga, Ini Kata Kades dan Dinas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Wisata 16 Pantai di Jepara yang Menarik Untuk Dikunjungi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Sering Dikira Sama, 8 Perbedaan Jeruk Pamelo Khas Pati dengan Jeruk Bali

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPL-KKL UIN Sunan Kudus di BLA Semarang, Dorong Literasi dan Output Riset Nyata

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Harian Muria

Adalah Media Online Yang menayangkan berita terbaru di jawa tengah, berita yang kami tayangkan padat dan terpercaya, meliputi info terbaru di karesidenan pati

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • News
  • Seputar Jateng
  • Artikel
  • Kajian Islam
  • Majalah Digital
  • HMTV
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Box Redaksi
  • Kerjasama & Iklan

© 2024 Harian Muria - PT. MEDIATAMA ANUGRAH PERS