Harianmuria.com – Tidak lama lagi masyarakat Indonesia akan kembali merayakan hari kemerdekaan negara pada 17 Agustus 2022 yang ke-77. Persiapan untuk merayakan hari dimana sang Proklamator membacakan kemerdekaan Indonesia sudah mulai disiapkan jauh-jauh hari. Mulai dari menghias jalan dengan cat berbagai warna hingga hiasan lampu-lampu menarik. Banyak acara pun dipersiapkan, mulai dari perlombaan sampai acara besar seperti parade budaya sampai pengajian akbar oleh panitia khusus kemerdekaan.
Membicarakan soal perayaan hari raya kemerdekaan, tidak sebagian kalangan umat Islam ternyata setuju dengan adanya acara tersebut. Mengutip dari Konsultasisyariah.com, alasannya adalah dalam Islam hanya mengenal dua hari saya atau ‘Id saja yakni Idul Fitri dan Idul Adha. Sehingga di luar dari kedua perayaan Islam tersebut tidak termasuk ke dalam kategori ciri dari kaum muslimin.
Namun di luar dari perbedaan tersebut, memaknai peringatan hari raya kemerdekaan pada dasarnya dimaksudkan sebagai bentuk tanda syukur atas keberhasilan para pejuang Indonesia pada masa itu dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Mengutip dari laman NU Online, Mantan Mustasyar PBNU Almarhum KH Maimoen Zubair pernah mendefinisikan tanggal kemerdekaan Indonesia yang memiliki banyak makna, yakni angka 17, 8, dan 45. Pada saat menghadiri pengajian di Rembang, pendakwah yang kerap disapa Mbah Moen itu menjelaskan bahwa angka-angka tersebut mengandung makna sembahyang shalat.
Selain itu, lambang garuda Pancasila yang kedua sisi kanan maupun kirinya berjumlah 17 sama dengan jumlah rukun shalat. Yakni niat, takbiratul ihram, membaca al-fatihah, rukuk, iktidal, sujud dua kali, duduk diantara dua sujud, tasyahud akhir, sampai salam.
Tidak hanya itu, angka 17 sendiri juga memiliki kesamaan dengan jumlah rakaat shalat fardhu dalam sehari. Yakni maghrib tiga rakaat, isya empat rakaat, subuh dua rakaat, dhuhur empat rakaat, dan asar empat rakaat.
Sedangkan angka 8 sendiri merupakan jumlah pintu surga Allah, sehingga umat Islam setidaknya mengetahui akan hal ini. Sementara angka 45 menjadi pengingat umat Islam untuk setiap harinya untuk membaca syahadat sebanyak empat kali dan lima kali. Maksudnya empat kali pada malam hari waktu maghrib dan isya, dan lima kali pada siang hari waktu subuh, dhuhur, dan ashar.
Sehingga dengan ini, Indonesia yang memiliki mayoritas penduduk beragama Islam memiliki keistimewaan tanggal kemerdekaan yang patut untuk disyukuri. Maka sepatutnya dalam merayakan kemerdekaan seyogyanya dilakukan dengan cara yang baik dan menghindari perbuatan sia-sia dan tidak berlebihan. Yaitu dengan cara memperbanyak amal sholih seperti berzikir, bertaqarub kepada Allah, dan tetap menjaga kerukunan sesama warga negara. (Lingkar Network – Harianmuria.com)