PATI, Harianmuria.com – Kawasan Wisata Sendang Sani Resto merupakan salah satu tempat wisata andalan di Kabupaten Pati. Objek wisata ini pertama kali launching pada masa almarhum Tasiman menjabat sebagai Bupati Pati sebelum Hariyanto, yakni tahun 1991. Namun karena pendemi Covid-19, Sendang Sani ini sempat tutup selama 2,5 tahun dan mulai beroperasi kembali pada tanggal 22 Januari 2022.
Lokas Sendang Sani yang berada di Sani, Bongsri, Tamansari, kecamatan Pati ini tidak terlalu memakan waktu perjalanan apabila dilaju dari alun-alun kota Pati. Pengunjung hanya membutuhkan waktu sekiranya 11 menit saja menggunakan motor untuk menempuh jarak 4,8 Km.
Sodikin, selaku Manajer pengelola wisata ini mengungkapkan jika kebanyakan pengunjung di wisata Sendang Sani Resto ini berasal dari luar kota. Tidak hanya sekedar menghabiskan waktu berlibur, banyak dari mereka yang sering mem-booking tempat untuk melangsungkan suatu acara.
Di wisata Sendang ini, terdapat restoran yang menyediakan makanan khas Pati. Selain itu terdapat juga menu paket hemat (pahe) yang ramah kantong dengan olahan ayam dan lele. Sembari menyantap hidangan lezat dengan duduk lesehan, pengunjung resto akan disuguhkan pesona alami ikan Koi dan miniatur binatang seperti gajah dan ikan.
Selain tersedia restoran yang menyediakan berbagai macam makanan khas Pati, di tengah wisata ini juga terdapat kolam renang berskala nasional. Namun saat ini kolam tersebut beralih fungsi menjadi tempat budidaya ikan Koi.
“Kolam renang ini sebetulnya standar nasional, karena memiliki kedalaman 3 meter maka kita manfaatkan dengan berbudi daya macam-macam ikan koi. Di kolam ini 4 bulan yang lalu ditebar benih ikan koi sebanyak 15.000 ekor. Dan ketika sudah besar nanti, maka akan dijual kepada para peminat ikan hias” Ujar Sodikin, Senin (13/09).
Tidak cukup sampai di situ, wisata Sendang Sani ini juga terdapat sebuah waterboom dengan kedalaman rendah 30 cm dan kedalaman paling dalam sekitar 70 cm. Bagi pengunjung yang hendak merasakan wahana air ini, per anah hanya dibebani Rp 10 ribu saja.
“Untuk biaya masuk khusus yang renang cukup Rp 10 ribu per anak, mereka boleh renang sepuasnya selama wisata tersebut masih dibuka. Dan bagi para Ibu yang mendampingi digratiskan biaya masuknya dengan syarat tidak boleh membawa makanan dari luar.” Ujar Sodikin.
Tidak jauh dari berdirinya wisata Sendang Sani, sebelah utara terdapat sebuah yayasan Jabal Nur Pesantrean Pati yang dikelola oleh Eko Yulianto serta diketuai oleh KH Nur Fakhih Fanani. Yayasan ini sudah berdiri selama 2, 5 tahun dan memiliki santri sebanyak 38 santriwan santriwati yang menempuh pendidikannya secara gratis di sana.
Sementara pada bagian barat wisata Sendang Sani, terdapat sebuah homestay yang berada di 13 titik. Konon katanya, usia bangunan homestay yang ada di sana telah berusia 100-200 tahun.
Di akhir penjelasannya kepada tim Harianmuria.com, Sodikin menyelipkan harapannya agar kawasan wisata Sendang Sani dapat lebih dikenal lagi oleh berbagai wisatawan luar kota. (Kontributor Uin – Harianmuria.com)