JEPARA, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jepara melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) akan menyelenggarakan festival layang-layang jilid IV untuk meningkatkan pengunjung pariwisata di wilayah ini.
Sebelumnya, di Jepara sendiri sudah pernah diadakan kegiatan ini sebanyak tiga kali. Pertama kali digelar di Pantai Bandengan, kemudian di daerah Kembang beserta Sekuro Village, dan yang paling terakhir tahun ini di Pantai Empu Rancak, Kecamatan Mlonggo.
Kepala Disparbud Kabupaten Jepara, Eko Udyyono menjelaskan jika waktu yang tepat untuk menyelenggarakan event ini ialah satu atau dua hari pasca perhelatan festival layang-layang di Bali. Sebab, para wisatawan mancanegara yang sebelumnya mengikuti event serupa di Bali akan berbondong-bondong hadir ke Jepara untuk menyaksikan festival layang-layang.
“Momen ini sangat pas, sehingga potensi wisata di wilayah Jepara bisa meningkat kunjungannya, baik itu wisatawan lokal, luar daerah maupun luar negeri,” kata Eko saat ditemui tim Lingkar Jateng di kantornya.
Ia menambahkan untuk konsep gambaran kegiatannya nanti, sebelum penerbangan layang-layang akan diselingi dengan penampilan tarian budaya khas Jepara. Sehingga kegiatan ini juga untuk mengenalkan potensi Jepara yang melimpah akan kebudayaannya kepada para pengunjung yang hadir.
“Semoga nanti APBD di Jepara bisa membaik, sehingga bisa mensupport pelaksanaan kegiatan sembari meningkatkan kunjungan wisata,” tambahnya.
Kedepannya, pihaknya akan tetap berkoordinasi dengan Perkumpulan Pelayang Indonesia (Pelangi) yang telah berpengalaman dalam penyelenggaraan event ini, baik tingkat daerah, nasional, maupun internasional.
“Bentuk layangan yang beragam mulai dari Superman, Paus Orca, Naga dan bentuk-bentuk lainnya sangat menghibur setiap mata yang memandang,” ungkapnya.
Terpisah, Penasihat Pelangi Jepara, Loteny Swastika Tenny Ria menyampaikan jika Pelangi sendiri sering diundang ke festival yang diselenggarakan di luar kota, bahkan sampai ke luar negeri juga.
“Even terakhir kemaren di Jepara, ada beberapa peserta dari luar daerah, seperti Surabaya, Sleman, Jogja, Jakarta, serta mancanegara yaitu Polandia dan Swedia,” kata Tenny.
Ia menjelaskan, adapun tujuan dilaksanakan festival ini untuk pelestarian layang-layang sebagai mainan tradisional. Serta turut menjaga pembuat dan penerbang layang-layang itu sendiri sebagai bagian dari upaya memajukan pariwisata.
Tenny menyebutkan jika layangan dari Jepara juga berhasil menarik perhatian dari wisatawan mancanegara.
“Waktu event di Jakarta ada orang India yang membeli layangan buatan orang Jepara,” imbuhnya.
Terdapat beberapa jenis layang-layang, seperti tradisional yang terdapat pakem tersendiri. Kreasi yang bentuknya lebih umum, layangan olahraga, dan inflatable atau balon. Inflatable inilah yang juga diminati banyak kalangan, bentuknya lucu, seperti paus, superman, dan bentuk-bentuk kartun lainnya.
“Untuk penilaiannya meliputi dua kategori, penilaian bawah terkait dengan bentuk, kreasi, dan model, dan penilaian atas saat mulai diterbangkan dan berada di ketinggian,” pungkasnya.
Sebagaimana di ketahui bersama, jika kegiatan seperti ini juga menjadi event tahunan di luar negeri, seperti di India, Thailand, maupun Malaysia. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Harianmuria.com)