PATI, Harianmuria.com – Proyek pembangunan jalan tol Demak-Tuban belum menunjukkan tanda-tanda pembebasan lahan. Wakil Ketua komisi C DPRD Kabupaten Pati, Irianto Budi Utomo berharap mega proyek tersebut dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Bumi Minta Tani.
Proyek jalan tol itu direncakan akan dibangunkan rest area di beberapa titik Kabupaten Pati. Keberadaan rest area inilah yang diharapkan oleh Irianto dapat mendongkrak sektor ekonomi masyarakat Pati melalui Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ia menyebut, hasil industri UMKM khas Pati dapat dipajang dan dijual di rest area, seperti batik, oleh-oleh khas Pati, hingga kerajinan tangan.
Selain UMKM, sektor industri makro juga dikayini dapat berkembang pesat. Dikatakan Irianto, keberadaan pabrik-pabrik skala besar termasuk adanya pelabuhan ikan di Juwana akan memiliki akses mobilitas yang mudah melalui tol.
Selain pada peningkatan sektor ekonomi, ia juga yakin keberadaan jalan tol tersebut nantinya bisa mengurai kemacetan yang sering terjadi di jalan Pantura Pati-Juwana.
“Harapan kami jika nantinya jalan tol Demak-Tuban sudah jadi, yang pasti adalah kelancaran arus lalu lintas. Selain itu, efek ekonomi masyarakat juga akan semakin baik, saya yakin itu. Pati Selatan saya yakin akan maju dengan adanya jalan tol itu,” ucap Irianto.
Meski demikian, ia menyadari bahwa proyek jalan tol ini juga memberikan dampak negatif pada lingkungan di Pati Selatan. Ia pun berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati dapat melakukan kajian serius mengenai Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
Disinggung soal realisasi pembangunan, Wakil rakyat dari Kecamatan Tlogowungu ini mengaku tidak tahu persis lantaran rencana proyek jalan tol Demak-Tuban merupakan proyen dari pemerintah pusat.
“Tapi sampai saat ini saya belum tahu kapan realisasinya. Memang yang sudah ada itu sosialisasi akan dibangun jalan tol Demak-Tuban,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)