JEPARA, Harianmuria.com – Singkong (Manihot utilissima atau Manihot esculenta crantz) merupakan pangan lokal alternatif penghasil karbohidrat selain beras dan jagung. Potensi singkong yang melimpah dan mudah diperoleh menjadikan singkong sebagai bahan pangan yang digemari banyak kalangan masyarakat. Hal ini di ungkapkan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jepara dari Fraksi Partai Gerindra Purwanto, Rabu (28/9).
“Di masa seperti sekarang, masyarakat dituntut untuk tetap bisa bertahan. Termasuk dalam ketahanan pangan. Budidaya singkong yang mudah didapat dan ditanam, bisa jadi solusi ketahanan pangan,” kata Purwanto
Ia menjelaskan, kandungan karbohidrat tinggi yang ada di dalam singkong dapat dijadikan sebagai pengganti nasi. Selain karbohidrat yang tinggi, singkong juga mengandung berbagai nutrisi dan vitamin lainnya yang baik untuk kesehatan.
“Singkong memiliki potensi besar sebagai tanaman penyokong ketahanan pangan paling menjanjikan. Singkong dapat tumbuh sepanjang tahun, bahkan di lahan ketersediaan nutrisi rendah dan tahan kekeringan,” terangnya.
Ia menambahkan, singkong dengan berbagai varietas unggul diyakini bisa memberikan hasil lebih baik dan menambah penghasilan petani. Dengan demikian, melihat kondisi lahan kering dan musim hujan yang minim, singkong sebenarnya bisa menjadi tabungan keluarga.
“Singkong bisa untuk konsumsi rumah tangga, diolah, atau dijual dengan harga yang layak. Singkong bisa menjadi tabungan yang paling bagus bagi petani,” sambungnya.
Menurutnya, Kelompok tani harus naik kelas, bergabung menjadi korporasi. Semua bersama membangun singkong Indonesia menjadi lumbung pangan lokal yang menjadi kunci selanjutnya adalah teknologi pengolahan.
“Ada sekitar 28 produk turunan singkong yang bisa dimanfaatkan untuk dikembangkan ke pasar maupun supermarket dengan branding yang bagus,” pungkasnya. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)