KUDUS, Harianmuria.com – Memasuki musim penghujan, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kudus H. Masan, SE., MM., mengimbau kepada seluruh warga di Kabupaten Kudus untuk gencar melaksanakan kerja bakti.
Ketua DPRD Kudus menilai kegiatan kerja bakti dilakukan sebagai salah satu sarana menghindari genangan air maupun bencana banjir yang datang apabila intensitas hujan tinggi.
“Dengan kerja bakti, ini juga bagian dari pemberdayaan masyarakat. Mereka dapat menjaga lingkungan aman sehingga terhindar dari banjir dan membuat lingkungan menjadi lebih nyaman, bersih, dan sehat,” ucap H. Masan, SE., MM., saat dihubungi wartawan Koran Lingkar di Kudus pada Senin (4/12/2023).
Memasuki musim penghujan ini, ia mengajak seluruh desa di Kudus menggerakkan elemen masyarakat untuk melaksanakan kerja bakti. H. Masan, SE., MM., mengatakan, instruksi ini akan disampaikan kepada seluruh camat yang ada di Kota Kretek.
“Misalnya hari Minggu kita melakukan bersih-bersih lingkungan. Ini penting, jika hal itu tidak dilakukan maka saluran air yang melewati gorong-gorong akan tersumbat dan bisa menjadi banjir serta menjadi sarang nyamuk,” jelasnya.
Selain itu, menurut dia, apabila kegiatan kerja bakti tidak digencarkan maka dapat memicu terjadinya banjir.
“Jika warganya tidak melakukan bersih-bersih, pastinya gorong-gorong di wilayah tertentu akan macet kemudian membuat saluran air tersumbat hingga mengakibatkan banjir,” paparnya.
Kesadaran masyarakat terkait kebersihan lingkungan, kata dia, sangat penting untuk mengantisipasi terjadinya berbagai potensi bencana. Desa Tanggap Bencana (Destana) juga harus aktif melakukan mitigasi.
“Karena masyarakat sudah tahu potensi mana yang terjadi bencana,” tegasnya.
H. Masan, SE., MM., berharap melalui kegiatan kerja bakti bersih lingkungan dapat membangun sinergitas dan mencegah terjadinya bencana di musim penghujan.
“Dengan menjaga kebersihan lingkungan, menjadi dasar atau langkah menciptakan kehidupan bersih dan sehat. Karena dengan lingkungan tempat tinggal yang bersih dan sehat, bisa mencegah berbagai penyakit seperti diare dan DBD (Demam Berdarah Dengue),” tuturnya.
Menurutnya dalam menghadapi tantangan musim penghujan dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Hal itu menjadi kunci utama untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Pihaknya juga mendorong masyarakat untuk belajar mengolah sampah dan tidak membuangnya ke sungai.
“Pengelolaan sampah secara bijaksana merupakan sebuah kesadaran yang harus ditumbuhkan masyarakat sebagai langkah preventif yang bisa dilakukan untuk mencegah bencana banjir,” imbuhnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)