PATI, Harianmuria.com – Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kabupaten Pati melalui Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Andi Hirawadi mengimbau para peternak sapi untuk waspada terhadap penyebaran kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Mengingat banyak sapi yang berada di wilayah Kabupaten Rembang, Blora, dan Jepara telah terjangkit PMK, Dispertan Pati mewanti-wanti kepada tiap pemilik peternak yang belum pernah memberikan vaksin untuk ternaknya.
“Perkembangan PMK saat ini memang ada serangan kedua. Terutama yang diserang adalah ternak yang tidak divaksin, kalau di vaksin aman. Kemarin kami mengambil sampel di Desa Kletek, Kecamatan Pucakwangi karena dekat dengan Kecamatan Todanan, Kabupaten Blora. Di sana, sapi yang sudah divaksin aman yang belum kena semua,” ungkap Andi saat ditemui di kantornya, Selasa (17/1).
Untuk saat ini, para peternak diimbau untuk tidak membeli sapi dari luar daerah sebagai bentuk antisipasi penyebaran PMK di Pati.
Meskipun tidak separah dulu, Dispertan Pati sudah menerima laporan ada ratusan sapi yang tewas akibat PMK. Namun, pihaknya mengkhawatirkan apabila penyebaran virus PMK gelombang kedua ini nantinya dapat lebih ganas dari yang sebelumnya.
“Kami ambil sampel darah dan swab untuk diuji virus lewat PCR, baik yang sakit atau sehat. Saya khawatir virusnya lebih ganas dibandingkan lalu,” imbuhnya.
Andi juga berpesan kepada seluruh peternak yang ada di Pati untuk segera melakukan vaksinasi terhadap hewan ternak mereka terkhusus sapi. Dengan harapan, kasus PMK gelombang kedua yang mungkin terjadi di Pati tidak berlangsung parah.
“Vaksin ini sangat penting dan tidak berbahaya. Masyarakat banyak yang takut, seperti saat ini banyak yang minta divaksin. Padahal kalau sudah terlambat ya percuma,” tandasnya. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)