JEPARA, Harianmuria.com – Sekitar 600 warga Desa Sumberrejo dan Clering, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah menggelar unjuk rasa menolak tambang batu andesit di Desa Sumberrejo, Jumat (10/1/2025).
Koordinator aksi, Suwarjan mengatakan bahwa tambang CV. Senggol Mekar GSMD milik Ahmad Sholihin itu diduga telah melakukan eksplorasi pertambangan di atas bendungan pasokan yang jaraknya hanya kurang dari 20 meter. Sementara bendungan itu mengaliri 300 hektare sawah warga Desa Sumberrejo dan Clering.
Selain itu, warga juga khawatir bahwa limbah tambang galian C itu masuk ke bendungan. Diprediksi dalam waktu setahun bendungan itu sudah rata dengan tambang dan tidak bisa menampung air lagi.
“Ahmad Sholihin selaku bos tambang juga tidak bertanggung jawab atas limbah tambang yang masuk ke dalam Sungai Ngorono,” kata Suwarjan.
Sementara itu, Saiful Amri salah seorang warga menyampaikan bahwa lokasi tambang itu berada di dekat permukiman warga. Ia khawatir akan ada dampak buruk ke depannya. Seperti hilangnya sumber air, limbah tambang, merusak lahan pertanian dan irigasi, serta sejumlah dampak buruk lain.
“Selain dekat dengan bendungan, tambang ini juga di atas permukiman warga,” jelasnya.
Ia pun berharap Pemerintah Kabupaten Jepara maupun Provinsi Jawa Tengah bisa memberikan perlindungan untuk warga dan petani.
Petinggi Desa Sumberrejo, Noor Faqih berkomitmen untuk mendampingi warga untuk menutup tambang tersebut.
“Kami siap mendampingi untuk menutup tambang dengan tembusan ke jenjang kabupaten dan provinsi yang berhak untuk menutup tambang,” kata Faqih.
Hal tersebut diperkuat dengan penandatanganan surat pernyataan penolakan tambang galian C. Sedangkan sejak surat tersebut ditandatangani, seluruh aktivitas tambang tersebut dihentikan sementara hingga ada keputusan final. (TOMI BUDIANTO – Harianmuria.com)