PEKALONGAN, Harianmuria.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus mendorong lahirnya inovasi daerah yang berdampak langsung bagi masyarakat. Setelah meraih peringkat ke-7 nasional dalam Indeks Inovasi Daerah 2024, Pemkot menargetkan 218 inovasi berkualitas pada tahun 2025.
Hal ini disampaikan oleh Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, dalam kegiatan Evaluasi Indeks Inovasi Daerah 2024 dan Penguatan Inovasi 2025 yang digelar di Ruang Buketan, Kantor Setda Kota Pekalongan, pada Kamis, 3 Juli 2025.
“Alhamdulillah, tahun lalu kita masuk tujuh besar nasional dan menerima penghargaan di Surabaya. Namun tahun ini tantangannya lebih berat karena kompetisi antardaerah makin ketat,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Aaf.
Aaf menegaskan bahwa yang lebih penting dari sekadar jumlah adalah kualitas dan dampak nyata dari inovasi tersebut. “Saya lebih senang ada satu inovasi yang benar-benar dirasakan masyarakat manfaatnya, daripada banyak tapi hanya formalitas,” tegasnya.
Aaf juga mengajak seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), termasuk lurah dan instansi pelayanan, untuk aktif terlibat dalam menciptakan ekosistem inovasi yang produktif dan berkelanjutan.
“Semua harus bergerak. Inovasi bisa lahir dari mana saja, baik layanan publik, pendidikan, kesehatan, maupun tata kelola pemerintahan,” tambahnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Pekalongan, Cayekti Widigdo, menjelaskan bahwa tren inovasi di Pekalongan mengalami peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir.
“Tahun 2020 kami hanya punya 4 inovasi, lalu sempat turun di 2021 karena pandemi. Tapi 2024 naik jadi 135 inovasi, dan di 2025 ini sudah ada 218 inovasi yang siap diajukan ke tingkat nasional,” ungkap Cayekti.
Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan terus memperkuat kapasitas teknis seluruh pemangku kepentingan, mulai dari OPD, sekolah, hingga puskesmas, agar inovasi yang dihasilkan lebih terstruktur dan relevan.
“Kami dorong semua pihak paham proses inovasi, mulai dari perencanaan, eksekusi, hingga pelaporan yang sesuai standar penilaian nasional,” jelasnya.
Dengan pencapaian tahun lalu dan target ambisius tahun ini, Pemkot Pekalongan berharap dapat mempertahankan bahkan meningkatkan posisi dalam peringkat nasional.
“Yang terpenting adalah bagaimana inovasi ini bisa meningkatkan pelayanan publik, efisiensi birokrasi, dan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Aaf.
(FAHRI AKBAR – Harianmuria.com)