REMBANG, Harianmuria.com – Pagar Pasar Hewan di Dukuh Candisari Barat, Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang ambruk. Robohnya pagar tembok itu disebabkan hujan lebat yang terjadi Selasa (29/11) sore hingga malam.
Pagar tembok yang ambruk itu memiliki panjang sekitar 20 meter dan letaknya berada di bagian barat pasar.
Salah seorang warga RT 2 RW 5 Dukuh Candisari Barat, Desa Pamotan, Ahmadun mengaku sekitar pukul 17.00 WIB saat hujan lebat disertai angin tiba-tiba mendengar suara keras. Setelah dirinya dan warga sekitar keluar rumah, ternyata suara tersebut berasal dari pagar pasar hewan yang ambruk.
“Iya kan kemarin sore hujannya itu lebat. Nggak ada angin, cuma hujannya lebat. Terus tiba-tiba brak, saya keluar ini (pagar) ambruk,” jelasnya.
Menurut Ahmadun, bangunan tembok pasar hewan Pamotan usianya memang sudah terbilang tua. Diperkirakan pagar tembok itu dibangun pada 1990.
“Pagar ini itu sudah tua, saya masih ingat waktu bangun tahun 1990,” terangnya.
Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Mengingat, aktivitas jual beli di pasar hewan Pamotan tidak berlangsung setiap hari.
“Aktivitas pasar juga sudah selesai. Pasar ini kan bukanya hari Selasa saja sampai jam satu siang,” jelas Ahmadun.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang Mahfudz membenarkan, pagar pasar hewan di Pamotan ambruk gegara diguyur hujan lebat kemarin sore.
“Iya ambruk. Curah hujan tinggi, lebat sekali, kondisi bangunan pagar tidak mampu menahan beban air di dalam pasar hewan sehingga ambruk,” tuturnya.
Menanggapi hal ini, Mahfudz mengatakan akan memindahkan pasar hewan yang semula di Desa ini ke lokasi lebih strategis lagi.
“Untuk pasar hewan kita rencanakan pindah ke lahan yang lebih luas, sehingga lebih representatif,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)