KUDUS, Harianmuria.com – Menjelang perayaan Iduladha 1446 H/2025 M, permintaan hewan kurban di Kudus meningkat tajam, terutama untuk jenis kerbau yang menjadi primadona warga. Namun, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Kudus mencatat bahwa ketersediaan kerbau kurban masih kurang dari jumlah kebutuhan.
Pemantauan terbaru dilakukan oleh Dispertan Kudus bersama Dinas Perdagangan (Disdag) ke Pasar Ternak Desa Gulang, Kecamatan Mejobo, pada Senin, 2 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengecek stok hewan kurban, kondisi kesehatan ternak, dan stabilitas harga pasar.
Kepala Dispertan Kudus Didik Tri Prasetiyo menyatakan, dari total kebutuhan 1.910 ekor kerbau, saat ini baru tersedia sekitar 1.224 ekor. Artinya, masih ada kekurangan 686 ekor.
“Kami pastikan kekurangan ini akan ditutupi dari daerah tetangga seperti Pati, Demak, dan Grobogan. Masyarakat tidak perlu khawatir karena distribusi akan tetap aman,” ungkapnya.
Baca juga: Tradisi Sunan Kudus: Warga Berburu Kerbau untuk Kurban Jelang Iduladha
Didik juga memastikan bahwa semua hewan kurban yang diperdagangkan dalam kondisi sehat dan bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). “Hasil pemantauan kami, alhamdulillah tidak ada hewan yang terindikasi sakit,” ujarnya.
Dari sisi harga, kerbau kini dijual antara Rp20 juta hingga Rp28 juta per ekor, naik sekitar Rp1 juta–Rp2 juta dibanding hari biasa. Kenaikan harga juga terjadi pada sapi dan kambing, tetapi dinilai masih wajar.
Jika ketersediaan kerbau masih kurang, stok hewan kurban lainnya seperti sapi, kambing, dan domba justru dalam kondisi surplus. Tercatat ada 2.800 ekor sapi (dari kebutuhan 617), 10.863 ekor kambing (dari kebutuhan 9.335), dan 6.449 ekor domba (dari kebutuhan hanya 224 ekor).
Dispertan dan Disdag mengimbau masyarakat agar cermat dalam memilih hewan kurban. Hewan harus sehat, cukup umur, dan memiliki fisik yang baik sesuai syariat kurban.
(FAHTUR ROHMAN – Harianmuria.com)