SALATIGA, Harianmuria.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga mendata sepanjang tahun 2024 tercatat sebanyak 104 kasus HIV. Untuk menekan penyebaran HIV/AIDS, Dinkes terus melakukan upaya pencegahan dan meningkatkan layanan bagi Orang dengan HIV/AIDS (ODHIV).
Kepala Dinkes Kota Salatiga Prasit Al Hakim menjelaskan, dari 104 penderita HIV tersebut, sebanyak 37 orang saat ini berdomisili di Salatiga. Sedangkan 67 orang lainnya berasal dari luar kota.
“Kami terus memperkuat layanan HIV/AIDS melalui berbagai langkah strategis. Kami juga meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan layanan HIV/AIDS di fasilitas kesehatan, memperluas layanan HIV di Kota Salatiga,” katanya, Jumat (14/2/2025).
Di samping itu, Dinkes Salatiga juga melakukan skrining HIV aktif melalui Puskesmas, bekerja sama dengan LSM dengan metode jemput bola (VCT Mobile). Tak hanya itu, Dinkes juga menguatkan koordinasi dengan jejaring LSM dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dalam penjangkauan, akses pengobatan ARV, serta menekan angka putus pengobatan (lost follow-up).
“Kami mengintegrasikan program HIV dan tuberkulosis (TB) agar penanganan lebih efektif. Juga memberikan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak dengan HIV dan anak dari orang tua ODHIV melalui kerja sama dengan tim gizi, serta melaksanakan sosialisasi program HIV kepada guru Bimbingan Konseling (BK) tingkat SMP se-Kota Salatiga,” urainya.
Sementara itu, Yayasan Mitra Alam (YMA) yang aktif dalam penanggulangan HIV di Salatiga juga turut berperan dalam menjangkau kelompok berisiko tinggi, seperti pengguna NAPZA suntik dan lainnya. Yayasan ini diketahui juga aktif dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan rutin bagi para pemandu karaoke di wilayah Sarirejo, Sembir, Salatiga.
Menurut Koordinator Lapangan YMA Dyah Sri Utami, pihaknya fokus pada penjangkauan, pendidikan, serta rujukan layanan kesehatan bagi komunitas berisiko. “Kami juga mendorong terbentuknya Warga Peduli AIDS (WPA) di Salatiga, serta mendukung peningkatan kapasitas guru pendamping siswa dalam menyampaikan informasi seputar HIV di sekolah,” ujarnya.
(ANGGA ROSA – Harianmuria.com)