KUDUS, Harianmuria.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kudus mulai melakukan langkah antisipasi menghadapi potensi bencana alam menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Ketua KPU Kudus, Ahmad Amir Faisol menegaskan bahwa pihaknya akan segera memetakan wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak bencana, seiring dengan meningkatnya intensitas hujan di Kudus.
Faisol menyampaikan pemetaan ini akan dilakukan setelah lokasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk Pilkada 27 November 2024 sudah ditentukan.
“Pemetaan wilayah yang rawan bencana akan kami lakukan setelah lokasi TPS sudah pasti. Kemungkinan di pertengahan masa kampanye, kami akan melakukan rapat koordinasi dengan BPBD dan stakeholder lainnya untuk membahas lokasi mana yang rawan longsor atau banjir,” jelasnya belum lama ini.
Langkah ini, lanjut Faisol, tidak berbeda jauh dengan persiapan yang dilakukan KPU Kudus dalam menghadapi Pemilu 14 Februari 2024 lalu.
Beberapa wilayah seperti Kecamatan Mejobo dikenal rawan banjir, sementara Kecamatan Gebog dan Dawe sering menghadapi ancaman tanah longsor.
“Untuk TPS di wilayah-wilayah yang rawan bencana, kami akan berusaha menggeser lokasinya jika bencana benar-benar terjadi,” imbuh Faisol.
Namun demikian, pihaknya belum bisa merinci secara pasti wilayah mana saja yang paling berpotensi mengalami gangguan alam dalam pelaksanaan Pilkada nanti.
Selain bekerja sama dengan BPBD, KPU Kudus juga berencana melakukan koordinasi dengan Polres Kudus, BIN, dan berbagai pihak terkait lainnya guna memastikan pemetaan dilakukan dengan akurat.
“Rapat koordinasi ini akan kami lakukan di pertengahan masa kampanye,” katanya.
Sebagai informasi, masa kampanye Pilkada 2024 dimulai pada 27 September dan berlangsung hingga 23 November 2024.(Lingkar Network | Mohammad Fathur Rohman – Harianmuria.com)