PATI, Harianmuria.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pati Bambang Susilo mendorong pemberian beasiswa di jenjang perguruan tinggi negeri (PTN) tidak hanya menyasar siswa kurang mampu lulusan SMA/SMK saja.
Pasalnya, program beasiswa yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati pada tahun ini tidak satupun menyasar siswa kurang mampu lulusan madrasah dan pondok pesantren (ponpes). Menurut Bambang, hal ini tentunya menimbulkan kecemburuan bagi mereka.
“Kami berharap tidak hanya lulusan-lulusan sekolah negeri saja yang mendapatkan beasiswa. Termasuk madrasah, sekolah swasta, pondok pesantren yang ijazahnya disejajarkan dengan sekolah-sekolah umum juga harus diperhatikan,” katanya, Kamis (17/4/2025).
Bambang mengungkapkan, pihaknya akan membawa permasalahan tersebut ketika DPRD mengadakan rapat kerja dengan Pemkab Pati. Sehingga diharapkan program beasiswa PTN yang menyasar siswa kurang lulusan madrasah dan pondok pesantren akan benar-benar terealisasi.
“Nanti ke depan akan kami bicarakan di rapat-rapat kerja bersama eksekutif, karena memang tujuannya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Pati,” tandas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Baca juga: Diterima di PTN, Puluhan Siswa Kurang Mampu di Pati Dapat Beasiswa dari Pemkab
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab Pati memberikan beasiswa kepada 77 siswa SMA/SMK kurang mampu yang melanjutkan pendidikan di PTN melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) pada tahun ajaran 2025/2026.
Menurut Bupati Pati Sudewo, dana beasiswa tersebut berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) Bank Jateng Cabang Pati dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pati.
Bagi siswa kurang mampu dengan kategori P1 (miskin ektrem) akan mendapatkan beasiswa berupa uang sebesar Rp1,5 juta per bulan. Kemudian, siswa kurang mampu dengan kategori P2 (sangat miskin), P3 (miskin), dan P4 (rentan miskin) akan mendapatkan beasiswa uang sebesar Rp1 juta per bulan.
“Siswa kurang mampu yang diterima di jurusan kedokteran akan mendapatkan beasiswa berupa uang sebesar Rp2,5 juta per bulan,” kata Sudewo.
(SETYO NUGROHO – Harianmuria.com)