REMBANG, Harianmuria.com – Bupati Rembang Abdul Hafidz meresmikan jembatan Temperak Kecamatan Sarang, Rabu (8/3) sore. Warga menyambut antusias jembatan yang menghubungkan desa Karangmangu dengan Temperak tersebut.
Setelah dilakukannya pemotongan pita oleh Bupati, warga mulai berduyun-duyun menjejali jembatan tersebut dengan mengendarai kendaraan bermotor, sepeda ontel, roda empat, hingga berjalan kaki.
Jembatan ini memiliki panjang 50 meter dan lebar 7 meter. Jembatan yang menelan anggaran Rp 8 miliar tersebut dilengkapi juga dengan lampu penerangan bertenaga surya.
Salah satu warga, Hamimah mengaku senang jembatan Temperak sudah bisa dilewati. Menurutnya, adanya jembatan yang baru diresmikan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat.
“Bermanfaat mas bisa dilewati orang-orang. Biasanya kan lewat jalan pantura, ada jembatan ini pokoknya enak bagi nelayan, ” ujar warga Desa Karangmangu tersebut.
Sementara itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz bersyukur tahun ini jembatan Temperak bisa selesai dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
“Kenapa saya meresmikan jembatan Temperak sarang, karena sudah menjadi nadzar saya. Jembatan ini tiga kali baru clear (baru selesai/red), macam-macam kendalanya, dan alhamdulillah jadi, ” ungkapnya.
Kini warga dari empat desa yakni Sarangmeduro, Bajingmeduro,Karangmangu dan Temperak bisa merasakan manfaatnya jembatan ini.
“Siapa yang membayangkan mulai Sarangmeduro sampai temperak pinggir segoro (laut) ? Itu gagasan idenya bukan siapa- siapa, tapi itu idenya Bupati jebolan Sarang (Bupati alumni santri pondok pesantren di Sarang),” tuturnya.
Adanya jembatan ini juga diprediksi menambah keramaian arus kendaraan jalan lingkar. Pasalnya sejak adanya jalan lingkar dengan hotmix, banyak pedagang yang berjualan dan warga yang menghabiskan waktu sore dan pagi hari untuk bersantai di sana.
“Saya berpesan kepada para Kepala Desa di sekitar sini warganya bisa menjaga kebersihan,” imbuhnya.
Disebutkannya, ada 7 titik pekerjaan di wilayah Kecamatan Sarang tahun ini, dengan total anggaran Rp 150 miliar. Diantaranya jalan penghubung Sarang-Bonjor, jalan Lodan-Sedan, jalan Nglojo-Lodan hingga jembatan Temperak.
“Pembangunan di Sarang jika dilihat dari besaran anggaran sangat signifikan. Namun memang pelaksanaannya yang masih perlu kita evaluasi, yang sarang-babak masih minim tidak sesuai yang kita harapkan, ” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)