REMBANG, Harianmuria.com – Proyek pelebaran ruas jalan Slamet Riyadi akhirnya diputus kontrak oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Hal ini dinyatakan langsung oleh Bupati Rembang Abdul Hafidz.
Pada pemberitaan sebelumnya, warga setempat yang kecewa atas tidak jelasnya target penyelesaian jalan berniat mengadakan aksi demo. Sebab jalan yang sudah digarap selama kurang lebih empat bulan tersebut, tidak ada progres setelah diberi perpanjangan pengerjaan selama 50 hari sejak awal Januari lalu.
Mengetahui hal itu, Bupati Rembang Abdul Hafidz dan Pemerintah Kabupaten Rembang melalui Dinas pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU Taru) memilih untuk memutus kontrak penyedia atas pekerjaan tersebut.
“Saya sudah mengetahui keresahan masyarakat, Bledug nek wayah panas (berdebu kalau saat cuaca panas). Nek udan gombangan muncul (kalau hujan kubangan air muncul). Maka saya akan bertanggung jawab. Pokoke sak durunge bodo selesai (pokoknya sebelumnya lebaran/hari raya Idul Fitri selesai), sanggup ya pak Nug (Nugroho Kabid Jalan dan Jembatan DPU Taru Rembang),” tegasnya.
Sehingga untuk saat ini pengerjaan Jalan Slamet Riyadi statusnya masih proses putus kontrak. Hafidz pun meminta masyarakat untuk bersabar terlebih dahulu.
“Semua ada prosesnya, tidak langsung potong del (pemutusan kerja langsung). Ada aturan atau prosedurnya, kita jangan sampai nanti ada PTUN (jangan ada gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara-red). Ada peringatan pertama, peringatan kedua, peringatan ketiga, terus del (putus kontrak-red) paska itu menghitung progresnya berapa. Nanti sisa pekerjaan masih berapa, dihitung semua,” jelasnya di hadapan tamu undangan Musyawarah Rencana Pembangunan tingkat Kecamatan (Musrenbangcam) di Pendapa Kecamatan Rembang, Senin (20/2).
Nugroho Kabid Jalan dan Jembatan DPU Taru menambahkan, pemutusan kontrak ternyata sudah dilakukan sejak tanggal 10 Februari 2023. Sedangkan untuk langkah selanjutnya, ia mengatakan ada tahapan penganggaran kembali tahun ini.
“Nanti setelah proses penganggaran kembali sudah ditetapkan, DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) kami terima. Nanti kami proses untuk pemilihan penyedianya,” ujarnya.
Saat ini pihaknya sedang membuat perencanaan lanjutan pengerjaan jalan Slamet Riyadi. Seperti menghitung sisa pekerjaan jalan tersebut yang belum tertangani.
“Kita hitung berapa kebutuhannya, kemudian nanti kita siapkan perencanaanya. Sehingga nanti pas penganggaran sudah siap bisa langsung kita proses untuk pemilihan penyedianya,” tuturnya.
Adapun paket pekerjaan jalan Slamet Riyadi saat ini kurang pengaspalan jalan dan penyelesaian pembuatan drainase. Dari 26 paket jalan dan jembatan, hanya 3 paket yang dilakukan pemutusan kontrak karena dinilai tidak ada tindaklanjut atau progres dari penyedia. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)