KUDUS, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus terus berupaya menstabilkan harga pangan di pasaran. Mengingat saat bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri harga kebutuhan bahan pangan kerap melonjak naik.
Guna menstabilkan harga pangan, Pemkab Kudus berencana rutin menggelar Gerakan Pangan Murah yang akan diadakan di setiap bulan. Kegiatan ini direncanakan berlangsung di halaman Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) Kabupaten Kudus.
Kepala Dispertan Kabupaten Kudus, Didik Tri Prasetyo menyebut gebyar pasar murah ini akan berlangsung setiap hari Jumat pada minggu kedua setiap bulannya. Gebyar pasar murah terbuka untuk umum dan digelar mulai pukul 07.00-10.00 WIB.
“Kami menyediakan sejumlah komoditas pangan yang dijual di bawah harga pasar dan berkerja sama dengan 40 pelaku sektor usaha seperti Bulog, Prima Freshmart, dan teman-teman Gapoktan (gabungan kelompok tani),” ujarnya pada Jumat (14/4).
Komoditas yang dijual di pasar murah bervariasi, diantaranya beras, bawang merah, cabai, hingga telur. Harga jualnya pun lebih murah dari yang ada di pasaran.
“Gerakan yang digelar ini banyak menarik animo masyarakat untuk datang. Seperti yang terjadi hari ini, sejak pagi sudah banyak masyarakat yang mengantre untuk membeli. Padahal pasar murah baru buka pukul 07.00 WIB dan yang dijual terdapat selisih harganya sekitar Rp 2.500 hingga Rp 4.000 di 4 komoditas itu tadi,” paparnya.
Didik menyebut, tujuan kegiatan ini untuk memutus rantai distribusi dan pengendalian inflasi di Kabupaten Kudus. Pihaknya telah menyediakan beras dari Bulog sekitar 2,5 ton, dari Gapoktan 1,5 ton, dan telur hingga 500 kilogram.
“Kegiatan ini tidak hanya saat menjelang Lebaran seperti saat ini, di bulan-bulan selanjutnya juga ada. Terlihat dagangan yang dijual semuanya pun habis dalam beberapa jam saja,” tukasnya.
Sementara itu, Bupati Kudus HM Hartopo berharap kegiatan ini bisa membantu masyarakat Kudus agar bisa membeli sembako dengan harga lebih murah dari pasaran.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Mudah-mudahan dengan adanya gelar pasar murah yang diadakan sebulan sekali ini bisa membantu masyarakat dengan manfaat yang diberikan,” jelasnya
Bupati pun mengungkap bahwa masyarakat sangat antusias untuk datang ke pasar murah. Sebab di pasar ini telah disediakan 2,5 ton beras dari Bulog dengan harga yang dijual dengan harga murah, yakni Rp 9 ribu.
“Pasar murah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang kurang mampu untuk bisa mencukupi kebutuhan pokoknya selain tujuan utamanya yaitu menekan laju pengendalian inflasi,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Harianmuria.com)