KENDAL, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal akan menambah anggaran untuk mengatasi permasalahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono yang saat ini sudah melebihi kapasitas (overload). Selain itu, beberapa alat berat di TPA tersebut juga mengalami kerusakan.
Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menegaskan, penanganan sampah merupakan program prioritas Pemkab Kendal sebagai komitmen untuk mewujudkan ‘Kendal bebas sampah’.
“Penanganan sampah itu memang menjadi prioritas kami. Itu juga komitmen kami untuk mencapai Kendal bebas sampah,” ujar Bupati yang akrab disapa Mbak Tika ini, Senin (19/5/2025).
Lebih lanjut, Bupati menjelaskan bahwa penambahan anggaran ini dilakukan setelah pihaknya mempelajari penanganan sampah di berbagai kota dan kabupaten lain yang dinilai berhasil. Menurutnya, penanganan sampah yang baik memerlukan anggaran yang cukup besar.
“Nantinya akan kami tambah lagi anggaran untuk penanganan sampah di Kabupaten Kendal. Hal ini dikarenakan beberapa kota lain yang penanganan sampahnya bagus, memang dibutuhkan anggaran yang cukup besar,” ungkapnya.
Saat ini, Pemkab Kendal masih melakukan pengkajian terkait besaran penambahan anggaran tersebut bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. “Saat ini telah berproses,” ujar Mbak Tika.
Sebelumnya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kendal Aris Irwanto mengungkapkan kondisi terkini TPA Darupono. TPA tersebut memiliki tiga unit alat berat, yaitu satu unit buldoser dan dua unit ekskavator.
Namun, buldoser pengadaan tahun 2014 mengalami kerusakan berat dan tidak dapat digunakan sejak awal pengadaannya. Sementara itu, dua unit ekskavator pengadaan tahun 2013 juga membutuhkan perawatan ekstra karena sering mengalami kebocoran selang dan rantainya sudah aus.
Menurut Aris, idealnya TPA Darupono memiliki empat unit alat berat, terdiri dari dua buldoser dan dua ekskavator. Kerusakan alat berat yang ada menyebabkan kendala operasional dan tingginya biaya pemeliharaan akibat suku cadang yang sudah tua.
“Krepyak rantai banyak yang hilang termakan usia, dan selang yang bocor membuat oli jadi boros. Selain itu suku cadangnya sudah termakan usia, sehingga berat di anggaran pemeliharaan. Sebelum buldoser rusak, alat itu bekerja setiap hari tanpa berhenti meskipun hari libur,” jelasnya.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)