JEPARA, Harianmuria.com – Penjabat (Pj) Bupati Jepara Edy Supriyanta saat Pembinaan Anggaran Pendapatan dan Belanja (APB Desa) Tahun 2023, secara khusus meminta kepada para kepala desa untuk fokus tangani 3 isu strategis.
Adapun isu strategis yang saat ini tengah digencarkan pemerintah pusat adalah menangani stunting, kemiskinan ekstrem, dan pengangguran terbuka.
“Sesuai arahan Presiden Jokowi beberapa waktu lalu, ada sejumlah isu strategis untuk segera ditangani, yakni soal stunting, kemiskinan ekstrem, hingga pengangguran terbuka,” kata Edy di Pendapa Kartini Jepara, Kamis (16/2).
Saat kegiatan Tilik Desa beberapa waktu lalu, Edy cukup bangga dengan hanya ditemukannya 1 kasus stunting yakni Desa Jlegong, Kecamatan Keling. Ia berharap, desa-desa lain untuk berlomba-lomba menangani stunting.
“Semua desa harus melakukan intervensi dalam penanganan stunting ini. Bisa menggunakan anggaran Dana Desa untuk intervensi stunting,” tuturnya.
Terkait dengan pengelolaan anggaran desa, Edy mengungkapkan jika pembahasan paling menarik bagi petinggi dan pemerintah desa saat ini adalah penerapan cash management system (sistem manajemen kas), atau transaksi non tunai dalam pengelolaan keuangan desa. Menurutnya, ini tidak menyulitkan atau membebani tapi justru memudahkan pemerintah desa.
“Dengan cara ini, transaksi bendahara tak harus ke bank, cukup mengakses situs bank dengan gawai apa pun yang penting terkoneksi internet. Jadi lebih efisien waktu dan biaya, bisa dilakukan 24 jam dan meminimalkan risiko seperti uang hilang, dicuri, atau dirampok,” jelasnya.
Edy melanjutkan, transparansi dan akuntabilitas anggaran berlaku di mana pun. Termasuk pada dana transfer ke desa yang tahun ini totalnya hampir Rp 492 miliar (ADD Rp 84,6 miliar, DD Rp 207,38 miliar, bagi hasil pajak dan retribusi Rp 25,2 miliar, operasional RT-RW Rp 9,78 miliar, bansus kabupaten Rp 48,06 miliar, dan bansus provinsi Rp 116,7 miliar).
Maka dari itu, sebagai alat bantu pengawasan pengelolaan keuangan desa, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di Inspektorat menggunakan aplikasi Siswaskeudes. (Lingkar Network | Muslichul Basid – Harianmuria.com)