REMBANG, Harianmuria.com – Setelah ditutup selama dua bulan, Pasar hewan Pamotan akhirnya kembali dibuka. Kebijakan penutupan sebelumnya diambil Pemerintah Kabupaten Rembang karena meningkatkan kasus PMK waktu itu.
Bupati Rembang Abdul Hafidz mengatakan dibukanya kembali pasar hewan seiring dengan menurunnya kasus PMK yang cukup drastis.
“PMK ini menurun drastis, landai dan tingkat penyebaran sudah mulai sangat terkendali. Sehingga kami minta untuk dibuka, tetapi dengan syarat harus ada SOP,” imbuhnya.
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini dikatakan Bupati harus tertib dilaksanakan di lapangan. Agar ketika pasar hewan dibuka, tidak menjadi tempat penyebaran PMK.
Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto, menyebutkan salah satu SOP-nya diantaranya hewan yang diperjualbelikan adalah hewan yang sehat.
“Hewan yang berasal dari luar kota harus dilengkapi dengan dibuktikan melalui Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dokter hewan yang berwenang,” ujarnya pada Senin (8/8).
Selanjutnya hewan sebelum turun dari armada angkutan harus diperiksa di posko. Petugas gabungan yang standby di posko terdiri atas tim medis, paramedis, personel TNI, Polri dan petugas penyemprot disinfektan. Selain itu, petugas juga akan melakukan penyemprotan desinfektan terhadap pedagang, pemilik dan hewan ternak, serda kendaraan pengangkut.
Sementara data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintanpan), per 7 Agustus 2022, terdapat 913 kasus. Jumlah tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan dua bulanan lalu yang capai 5000-an kasus dan total kasus selama ini ada 5.909, sembuh 4.921, mati 24 kasus. Sedangkan untuk jumlah ternak yang tervaksin berdasarkan data di Dintanpan berjumlah 6001 dosis.
Sebelumnya, 2 pasar hewan di Rembang yaitu Pasar Hewan Pamotan dan Pasar Hewan Kragan, telah ditutup pemkab sejak 28 Mei 2022. Penutupan dimaksudkan untuk mencegah penyebaran PMK di kabupaten Rembang yang menjadi sentra sapi Peranakan Ongole (PO) ini. (Lingkar Network | mir | Harianmuria.com)