PEKALONGAN, Harianmuria.com – Suasana penuh antusias mewarnai kegiatan ‘Mancing Bahagia Bersama Ilmu dan Ustaz’ yang digelar di Kaliwadas, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, pada Jumat sore, 11 Juli 2025. Ratusan pemancing dari berbagai daerah berkumpul, bukan hanya untuk mencari ikan, tetapi juga mendapatkan ilmu agama.
Kegiatan dimulai selepas salat Asar berjemaah dan dilanjutkan dengan tausiah singkat tentang fikih perlombaan. Para peserta tidak hanya berebut ikan, tetapi juga mendapat pemahaman penting tentang menjaga waktu salat dan jenis-jenis perlombaan yang diperbolehkan dalam Islam.
Ketua Panitia, Muhammad Faiq Iqbal, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran spiritual para pemancing agar tidak meninggalkan salat dalam kegiatan apapun, termasuk saat memancing.
“Banyak yang keasyikan sampai lupa waktu. Melalui kegiatan ini, kita ajak mereka salat dulu, berjemaah, dan saling mengingatkan,” ujar Faiq.
Sebanyak 50 kilogram ikan lele ditebar di kolam pemancingan. Tiga peserta dengan tangkapan terbanyak membawa pulang hadiah spesial. Juara pertama mendapatkan 20 ekor lele dan hadiah beras 5 kilogram, juara kedua 19 ekor lele dan hadiah 2 liter minyak goreng, dan juara ketiga 18 ekor lele dengan hadiah 1 liter minyak goreng.
Untuk menambah kemeriahan, panitia juga membagikan doorprize setiap lima menit sekali, berupa sabun mandi, kopi, susu, sarden, dan barang kebutuhan rumah tangga lainnya.
Mancing Religi: Dakwah Ringan yang Membumi
Faiq menegaskan bahwa konsep kegiatan ini bertujuan untuk membangun kesadaran religius melalui pendekatan yang santai. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa menanamkan nilai ibadah di tengah aktivitas sehari-hari.
“Salat adalah amalan yang pertama kali akan dihisab. Kalau salatnya baik, maka amal lain ikut baik. Lewat acara ini, kami ingin menumbuhkan kebiasaan baik itu,” tegasnya.
Tak hanya acara insidental, Faiq juga mengundang masyarakat untuk mengikuti kajian rutin Kesesi Mengaji yang diadakan setiap Selasa dan Jumat malam bakda Magrib hingga Isya.
“Kalau acara mancing seperti ini hanya sesekali. Tapi kegiatan dakwah dan mengaji rutin terus berjalan. Silakan masyarakat ikut merapat,” tutupnya.
(LINGKAR NETWORK – Harianmuria.com)