SEMARANG, Harianmuria.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana telah menyosialisasikan rencana penanggulangan banjir di wilayah timur Semarang, dengan alokasi anggaran lebih dari Rp1 triliun.
Wakil Wali Kota Semarang Iswar Aminuddin mengatakan, bantuan PUPR yang akan digunakan oleh BBWS senilai lebih dari Rp 1 triliun ini menyasar sejumlah kegiatan, di antaranya peningkatan kapasitas pompa di Rumah Pompa Tenggang, Waru, Sringin dan Kandang Kebo.
“On going project (Proyek yang berjalan) paket Tenggang Sringin total sekitar Rp1 triliun. Berikutnya paket Kali Silandak, Kali Baru, Kali Asin sekitar Rp600 miliar. Yang Rp600 miliar paket 2, masih dalam tahap perencanaan,” kata Iswar, Rabu (14/5/2025).
Menurut Iswar, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti telah memberikan arahan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. “Beliau juga meminta agar kita mengawal semua program yang saat ini dalam tahap eksekusi,” ujarnya.
Pemkot Semarang berharap dengan bantuan dari PUPR melalui BBWS ini dapat segera mengatasi banjir di wilayah timur, yakni daerah sekitar Tenggang, Sringin, kawasan Tlogosari, Jalan Gajah dan termasuk Kandang Kebo.
“Saya yakin 70 persen banjir di Semarang akan kita selesaikan. Ini adalah kabar gembira untuk warga Semarang. Jangan khawatir pemerintah tidak akan tinggal diam karena insyaallah tidak (lagi) banjir,” tandas Iswar.
“Banyak program yang akan kami lakukan. Saya berharap semua elemen masyarakat bisa bersabar karena semua itu masih berproses,” sambungnya.
Lebih lanjut, Iswar menyinggung penanganan rob sebagai bagian dari upaya jangka panjang pemerintah. Proyek tanggul laut atau jalan tol Semarang–Demak diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi banjir di timur Semarang secara komprehensif.
“Persoalan rob, saya kira masih menunggu proyek tol Semarang–Demak yang juga merupakan bagian dari upaya pengendalian banjir di Semarang. Sehingga rob memang masih sedikit terjadi, tetapi kami yakin dengan pembangunan tanggul laut itu, persoalan banjir khususnya rob akan dapat terselesaikan dengan baik,” bebernya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suwarto menambahkan, bantuan penanganan banjir dari PUPR melalui BBWS ini akan difokuskan pada peningkatan kapasitas rumah pompa dan normalisasi Kali Tenggang.
“Selama ini, kapasitas rumah pompa yang ada memang kurang memadai karena catchment area yang cukup luas. Mulai Maret 2025, Kementerian PUPR sudah melaksanakan proyeknya dan diharapkan selesai pada tahun 2027,” katanya.
Langkah awal yang dilakukan adalah penggantian dan peningkatan kapasitas pompa di Rumah Pompa Tenggang. Selanjutnya, tiga pompa di Rumah Pompa Waru milik Pemkot Semarang, serta pompa di Rumah Pompa Muktiharjo Kidul dan Kandang Kebo juga akan ditingkatkan.
“Di Waru, konstruksi sudah dimulai, pembongkaran pompa juga sudah berjalan. Kemarin sempat viral rumah pompa Pemkot tidak menyala, ya karena memang sedang dalam proses pembongkaran. Untuk sementara, akan diatasi dengan pengoperasian pompa portable,” jelasnya.
Suwarto juga menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas pompa ini disesuaikan dengan luas catchment area masing-masing.
“Seperti di Waru akan ditingkatkan menjadi 2×1.000 liter per detik dari sebelumnya 1.000 liter per detik. Sementara di Tenggang, kapasitasnya akan ditingkatkan menjadi sekitar 40.000 liter per detik,” imbuhnya.
(SYAHRIL MUADZ – Harianmuria.com)