PATI, Harianmuria.com – Tradisi membangunkan orang sahur atau yang biasa dikenal Tongtek biasanya dilakukan segerombolan anak muda. Berbagai kreativitas dilakukan, salah satunya memanfaatkan pengeras suara atau sound system.
Namun penggunaan sound system dalam tradisi Tongtek dinilai menganggu kondusifitas masnyarakat. Hal ini diungkap anggota Komisi B DPRD Pati Narso.
Dirinya pun menyarankan agar anak-anak muda kembali menggunakan alat-alat tradisional. Menurutnya, tongtek yang diiringi dengan musik sound system juga memicu adanya tindakan kekerasan antar remaja. Sehingga sangat penting untuk dihindari.
“Kalau soal sahur on the road, ini kan budaya membangunkan orang. Jadi selama masih dalam koridor baik, sebetulnya tidak masalah. Yang jadi masalah itu ketika sudah mengarah kepada kekerasan,” imbau politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) asal Kecamatan Juwana ini.
Hal ini lantas dikuatkan dengan surat edaran Kapolsek Winong AKP Eko Pujiono, yang berisi imbauan agar masyarakat tidak melakukan tongtek dengan menggunakan sound system.
“Bahwa pelaksanaan tongtek agar tidak menggunakan peralatan sound system atau alat pengeras suara. Tongtek hanya menggunakan peralatan tradisional,” tutur Kapolsek.
Disamping itu dalam rangka menjaga kondusifitas, Kapolsek juga meminta agar pelaksanaan tongtek hanya boleh dilakukan di desa setempat untuk menghindari gesekan antar pemuda. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)