PATI, Harianmuria.com – Kepesertaan BPJS Kesehatan di Kabupaten Pati saat ini sudah mencapai 98,61 persen. Hanya saja, tingkat keaktifan pengguna masih di angka 68 persen. Merespon hal itu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati Muslihan mendorong peranan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk bisa meningkatkan capaian tersebut.
Menurutnya, Dinkes melalui Puskesmas yang ada di setiap kecamatan memiliki andil besar untuk mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Pati aktif menjadi peserta BPJS kesehatan sebagai bentuk menjamin kesehatan.
“Capaian UHC (Universal Health Coverage) di Kabupaten Pati per bulan September 2024 yakni 98,61 persen dari sisi kepesertaan. Sementara itu, keaktifan kepesertaan masih di angka 68 persen. Sehingga Dinkes harus berupaya untuk mencari dan mengupayakan agar masyarakat mau dan memiliki jaminan kesehatan yang terjamin,” kata dia.
Muslihan juga mengapresiasi langkah dari Dinkes Pati yang sebelumnya sudah melaksanakan Forum Konsultasi Publik (FKP) bersama dengan BPJS Kesehatan, instansi terkait, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Menurutnya, adanya forum dan diskusi tersebut dapat memberikan gambaran dan pemaparan tentang keluhan-keluhan yang dialami oleh masyarakat terkait penggunaan BPJS kesehatan.
“Adanya diskusi, audiensi, dan mendengarkan keluhan masyarakat. Diharapkan bisa menemukan solusi ide dan gagasan serta masukan kepada pemerintah. Demi terwujudnya Kabupaten Pati yang sehat,” imbuh politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Muslihan juga mendorong agar Dinkes bisa meningkatkan kualitas layanan kesehatan, termasuk dalam hal administrasi yang seringkali dikeluhkan masyarakat.
“Harapannya ke depan Dinkes bisa meningkatkan pelayanan kesehatan serta kesadaran masyarakat. Sehingga nantinya bisa merasakan pelayanan kesehatan yang baik, mudah, dan tidak memberatkan dari sisi administrasi,” tutup pria asal Trangkil itu. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)