KUDUS, Harianmuria.com – Program uji coba Makan Bergizi Gratis (MBG) atau makan siang gratis bagi siswa di Kabupaten Kudus mendapatkan sokongan penuh dari sektor swasta melalui skema Corporate Social Responsibility (CSR).
Dua perusahaan besar, PT Sinar Indah Kertas (SIK) dan PT Polytron, berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program yang bertujuan meningkatkan gizi siswa tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kudus Sementara, Mukhasiron menyampaikan apresiasinya terhadap peran kedua perusahaan tersebut dalam mendukung program pemerintah yang fokus pada pemenuhan gizi siswa di sekolah.
Menurut Mukhasiron, keterlibatan sektor swasta dalam program ini merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang patut diapresiasi.
“Ketika kedua perusahaan berbakti pada pendidikan dan sosial, tentunya ini menjadi apresiasi tersendiri. Perusahaan-perusahaan lain diharapkan bisa mengikuti langkah mereka. Program ini tidak hanya mendukung program pemerintah, tetapi juga memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama di dunia pendidikan,” ujar Mukhasiron melalui via Telepon pada Rabu, 25 September 2024.
Mukhasiron juga menekankan pentingnya peran CSR perusahaan untuk kesejahteraan masyarakat, terutama di bidang pendidikan. Menurutnya, CSR merupakan kewajiban perusahaan untuk menyisihkan sebagian keuntungan guna mendukung lingkungan sekitar, termasuk dalam bentuk program makan siang gratis yang saat ini sedang diujicobakan.
“Melalui program ini, diharapkan bisa mengurangi angka stunting serta memberikan tambahan gizi yang baik bagi siswa-siswi kita. Anak-anak ini adalah masa depan bangsa, dan gizi yang baik akan meningkatkan kecerdasan mereka,” jelasnya.
2 Perusahaan Besar Ongkosi Uji Coba Makan Siang Gratis di Kudus
Selain dukungan CSR dari PT SIK dan PT Polytron, program ini juga didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kudus sebesar Rp 140 juta. Dana tersebut digunakan untuk menyediakan makanan sehat bagi para siswa di beberapa sekolah yang menjadi lokasi uji coba. Namun, Mukhasiron juga menyoroti bahwa dukungan CSR dari perusahaan di Kudus masih perlu diperluas.
Menurutnya, masih banyak perusahaan di Kudus yang belum memaksimalkan CSR mereka untuk kepentingan masyarakat, terutama di bidang pendidikan.
“Program MBG ini belum bisa mencukupi semua kebutuhan. Oleh karena itu, semua pihak, termasuk perusahaan, diharapkan ikut mendukung dan berkontribusi. Dari sekian banyak perusahaan di Kudus, masih hanya beberapa yang CSR-nya bermanfaat langsung bagi masyarakat. Ini momentum yang baik untuk mereka ikut ambil bagian,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya pengelolaan yang baik dalam pelaksanaan program ini. Ia menegaskan bahwa makanan yang disediakan harus segar dan bergizi, serta dikelola dengan baik agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan para siswa.
“Program ini perlu dikelola dengan baik. Makanan yang disediakan harus fresh dan bergizi. Jangan sampai makanan basi diberikan kepada siswa, karena itu akan berdampak buruk pada kesehatan mereka,” tutup Mukhasiron.
Program uji coba makan siang gratis ini rencananya akan berlangsung dari 30 September hingga 3 Oktober 2024, dengan target sasaran 2.599 siswa di empat sekolah di Kudus. Program ini diharapkan bisa menjadi langkah awal yang positif dalam meningkatkan gizi siswa dan mendukung proses pembelajaran mereka. (Lingkar Network | Mohammad Fathur Rohman – Harianmuria.com)