PATI, Harianmuria.com – Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati Sukarno mengapresiasi diadakannya pasar murah dalam rangka menstabilkan harga sembako jelang datangnya bulan suci Ramadhan.
Melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) baru saja mengadakan pasar murah di Alun-Alun Kembangjoyo. Kemudian Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) juga melakukan kegiatan serupa di depan kantor Distapang.
Meskipun demikian, Sukarno juga menyayangkan karena pasar murah hanya diadakan di wilayah kota, bukan di wilayah pedesaan.
Menurutnya, wilayah pinggiran seharusnya bisa menjadi prioritas pemerintah untuk di sasar pasar murah. Sebab, daya beli masyarakat desa dirasa oleh Sukarno tidak sekuat masyarakat yang tinggal di perkotaan. Untuk itu, dirinya mendorong Pemkab bisa lebih bijak lagi dalam mengadakan pasar murah.
“Jadi harapannya bisa ke desa juga, jangan hanya di kota. Meskipun di desa dikenal murah pangan. Tetapi tidak semua orang punya uang yang cukup,” pintanya.
Sebelumnya Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro juga turut menyalurkan sebanyak 3000 paket sembako murah yang terdiri dari 2,5 kg beras, 2 kg gula, 1 ltr minyak goreng dengan harga Rp 50 ribu.
“Harga ini kalau di pasaran biasa Rp 100 ribu. Tapi kemarin di pasar murah kita jual Rp 50 ribu. Jika ada lonjakan harga, kita bisa antisipasi dengan melakukan hal seperti ini,” imbuh Henggar.
Gerakan pasar murah ini sendiri, lanjutnya, merupakan salah satu upaya Pemkab Pati dalam mengendalikan inflasi dan membantu masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. (Lingkar Network | Arif Febriyanto – Harianmuria.com)