KENDAL, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kendal melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) menargetkan penurunan angka stunting (tengkes) di wilayahnya pada tahun 2025.
“Melihat pengalaman penurunan hingga 17,4 persen di tahun sebelumnya, kami optimistis angka ini dapat kembali turun, asalkan tidak ada kasus baru.” kata Kepala DP2KBP2PA Kendal Albertus Hendri Setyawan, Senin (19/5/2025).
Diketahui, pada tahun 2023 prevalensi stunting di Kabupaten Kendal tercatat sekitar 22,4 persen, lebih tinggi dari tahun 2024.
Menurut Hendri, pihaknya memfokuskan upaya tahun ini pada pencegahan kasus stunting pada bayi baru lahir. DP2KBP2PA Kendal akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Kendal.
“Fokus kami adalah pada kelahiran baru yang mengalami stunting. Permasalahan remaja, seperti keengganan mengonsumsi tablet tambah darah dan kurangnya perhatian pada makanan, menjadi perhatian utama kami,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua TP PKK Kabupaten Kendal Niken Larasati juga menegaskan bahwa penurunan stunting adalah fokus utama mereka.
“Fokus utama kami adalah menurunkan kasus stunting di Kabupaten Kendal. Kami akan turun langsung ke masyarakat dan memberikan sosialisasi pencegahan stunting,” ujar Niken.
Selain stunting, TP PKK Kendal juga akan fokus pada pendampingan terkait kekerasan pada perempuan dan anak, untuk mencegah peningkatan tren kasus tersebut.
(ARVIAN MAULANA – Harianmuria.com)