BLORA, Harianmuria.com – Pemerintah Kabupaten Blora melalui Dinas Perumahan, Permukiman, dan Perhubungan (Dinrumkimhub) mengusulkan pembukaan rute transportasi massal Bus Raya Terpadu (BRT) Trans Jateng untuk jalur Rembang–Blora. Usulan tersebut diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebagai upaya memperkuat konektivitas transportasi antarwilayah.
Menurut Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dinrumkimhub Blora, Sunyoto, wilayah Kabupaten Blora termasuk dalam Wilayah Pengembangan (WP) Banglor atau Rembang–Blora, sehingga rute ini layak dikembangkan.
“Sebelumnya kami usulkan rute dari Grobogan ke Blora. Namun, secara administratif Blora tidak termasuk dalam WP Kedungsepur. Karena itu, kami alihkan usulan ke Rembang–Blora yang masuk WP Banglor,” jelas Sunyoto, Senin, 7 Juli 2025.
Ia menjelaskan, batas maksimal jarak rute BRT Trans Jateng yang diizinkan adalah 50 kilometer. Rute Rembang–Blora memiliki panjang 36 kilometer, masih dalam batas yang ditentukan. Namun, jika diperpanjang hingga Kecamatan Cepu, jaraknya menjadi 74 kilometer, melebihi syarat teknis dan otomatis tidak lolos pengajuan.
“Rute Rembang–Blora sangat memungkinkan. Namun kalau ditarik sampai Cepu, jaraknya terlalu jauh,” ujarnya.
Menurut Sunyoto, pengusulan ini dinilai strategis karena rute Rembang–Blora dapat menjadi penghubung transportasi menuju Semarang dengan integrasi rute Trans Jateng Jekuti (Jepara–Kudus–Pati).
Terkait armada, Pemkab Blora tidak mengusulkan jumlah unit secara spesifik, karena penentuan akan dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jateng. “Kami hanya mengajukan rutenya. Armada disiapkan provinsi,” tambahnya.
Sebelumnya, Badan Perencanaan, Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Blora telah menyusun kajian penerima manfaat pada usulan rute Blora–Grobogan. Hasilnya menunjukkan setidaknya 3.000 warga akan menerima manfaat langsung, terutama karena banyak warga Blora bekerja di kawasan industri seperti Pabrik Wirosari Grobogan.
“Kajian sebelumnya menunjukkan semua aspek terpenuhi, mulai kebutuhan masyarakat, kesiapan infrastruktur, hingga manfaat ekonomi,” tutur Sunyoto.
Dengan rute baru ini, Pemkab Blora berharap aksesibilitas, efisiensi transportasi, dan kesejahteraan masyarakat akan meningkat seiring berkembangnya konektivitas regional.
(EKO WICAKSONO – Harianmuria.com)