REMBANG, Harianmuria.com – Batik tulis Lasem telah diakui sebagai salah satu Indikasi Geografis Terdaftar oleh Kementerian Hukum dan HAM sebagai batik tulis ciri khas dari Rembang.
Pendaftaran batik tulis Lasem sebagai indikasi geografis dilaksanakan di Rumah Merah Heritage yang berada di Desa Karangturi, Kecamatan Lasem, Selasa (6/12) malam.
Indikasi Geografis sendiri merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang atau produk dengan memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang atau produk yang dihasilkan.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Rembang, Mahfudz, Rabu (7/12) menyampaikan pendaftaran ini adalah upaya menjaga dan melindungi karakteristik, kelangsungan nilai budaya, kepemilikan dan penggunaan nama batik tulis Lasem.
Dengan kata lain, Indikasi Geografis akan memberikan perlindungan Hak Kekayaan Intelektual bagi suatu daerah. Sehingga, batik tulis Lasem tidak bisa diklaim oleh individu, kelompok maupun organisasi di luar Rembang.
“Ini akan melindungi dari pihak-pihak ataupun kelompok-kelompok atau masyarakat yang ingin memanfaatkan potensi batik tulis Lasem baik orang atau lembaga yang bukan dari orang Lasem atau dari Rembang,” bebernya.
Disebutkannya, ada beberapa wilayah di Kabupaten Rembang yang terdaftar sebagai penghasil kerajinan Batik Lasem. Meliputi Kecamatan Lasem, Pancur, Sluke, Pamotan, Rembang, Bulu dan Sulang.
“Itu kecamatan-kecamatan yang ada aktivitas masyarakat memproduksi batik tulis. Jadi dengan diidentifikasi ini oleh kelompok masyarakat, diharapkan walaupun batik tulis diproduksi oleh masyarakat di Kecamatan Bulu dia tetap layak menyandang sebagai batik tulis Lasem,” jelasnya.
Batik tulis Lasem, menurutnya, memiliki ciri khas, karekteristik dan motif yang berbeda dengan batik-batik dari daerah lain. Maka dari itu, batik tulis Lasem merupakan kekayaan intelektual daerah yang wajib dilindungi melalui Indikasi Geografis.
“Nanti didokumen indikasi geografisnya akan menampilkan mulai dari motif, karakter, corak dan lainnya yang meliputi Lasem,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Harianmuria.com)